Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Rapat Paripurna DPD Ribut soal Kursi Pimpinan

Kompas.com - 11/04/2017, 15:02 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang memimpin rapat paripurna pembukaan masa sidang pada Selasa (11/4/2017) siang.

Paripurna tersebut merupakan paripurna perdana yang dipimpin Oesman Sapta.

Rapat belum dimulai, namun interupsi sudah bersautan. Diawali interupsi yang dilontarkan Senator asal Provinsi Riau, Intsiawati Ayus.

Ia menyinggug soal adanya dualisme kepemimpinan di DPD. Intsiawati juga meminta agar para anggota DPD berkumpul tak hanya dalam forum rapat paripurna, namun juga forum khusus lainnya.

(baca: Dualisme Kepemimpinan, DPD Gelar Dua Rapat Panmus)

 

Salah satunya untuk mengklarifikasi keadaan DPD yang saat ini dianggap menimbulkan ketidakpastian di mata publik.

"Kenapa tidak dilakukan kita kumpul bersama untuk klarifikasi keadaan yang saat ini, untuk afdol ke depannya tidak ada riuh-riuh dan apapun," kata Intsiawati di ruang rapat paripurna Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Rapat sempat diskors karena baru 36 anggota yang hadir. Namun, setelah itu, Senator asal Provinsi Jambi, Juniwati juga mengungkapkan hal serupa.

Penjelasan, menurut dia, dibutuhkan agar ada kejelasan dalam penyelesaian ricuh DPD.

"Tadi yang diusulkan Bu Iin saya setuju. Supaya kita ke depan lebih enak. Kita bersaudara. Di sini sudah jelas terjadi dualisme," ujarnya.

Oesman Sapta memotong pembicaraan Juniwati. (baca: Pimpinan Lama DPD Bersikeras Minta MA Batalkan Sumpah Pimpinan Baru)

"Bu, nanti kita bicarakan dalam sidang saja ya, makasih. Mari kita dengar Indonesia Raya," kata Oesman Sapta.

Namun, interupsi tetap bertaburan. Sejumlah anggota DPD ingin menyampaikan aspirasi mereka.

"Mohon didengar dulu ini ada teman-teman yang mau menyampaikan aspirasi."

"Persoalan ini harus kita selesaikan dahulu. Kita tidak perlu menang-menangan di sini, tapi cari jalan keluar sesuai konstitusi kita."

Halaman:


Terkini Lainnya

Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com