Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oesman Sapta: Saya Enggak Pernah Lobi-lobi

Kompas.com - 04/04/2017, 22:06 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang mengaku tidak pernah sekali pun melobi seorang anggota DPD untuk mendukungnya dalam pemilihan ketua DPD.

Hal itu disampaikan Oesman menanggapi pernyataan anggota DPD Djasarmen Purba yang mengaku pernah dilobi oleh pihak Oesman Sapta.

"Saya enggak lobi. Saya enggak pernah lobi-lobi. Saya enggak mengenal lobi-lobi," kata Oesman usai membaca sumpah jabatan selaku ketua DPD di Ruang Sidang Paripurna Nusantara V di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2017).

Oesman Sapta mengungkapkan, dirinya sama sekali tidak pernah meminta dukungan dengan mengiming-imingi kursi pimpinan DPD seperti yang disampaikan Djasarmen.

Dia meyakini para senator yang mendukung dalam pemilihan ketua DPD, dengan tulus ikhlas memberi dukungan.

"Mereka dengan hati nurani yang tulus dan ikhlas dalam membangkitkan kepentingan daerah. Terutama yang mewakili daerahnya berperan di pusat dan dapat mewarnai daerah yang mereka wakili," ujar Oesman.

Saat ditanya apakah dirinya telah melobi Mahkamah Agung (MA) yang sebelumnya tak memberi kepastian terkat jadwal pembacaan sumpah jabatan, ia menjawab hal itu murni keputusan MA tanpa intervensi dari pihak mana pun.

"Saya mana tahu, saya sendiri kan pengantin. Saya enggak tahu MA datang atau enggak. Yang jelas ada yang mengatakan tadi MA pasti tak akan datang. kenyataannya datang. Ternyata datang dan MA sangat mengerti tentang apa keinginan DPD, itu," ujar Oesman.

(Baca: Pimpinan DPD Akhirnya Dipandu Sumpah oleh MA)

Sebelumnya, sempat terjadi polemik ihwal pemilihan ketua DPD. Dengan dibatalkannya Tata Tertib Nomor 1 Tahun 2017 sejatinya proses pemilihan Pimpinan DPD bermasalah karena tak berdasar.

Namun, polemik mengenai pimpinan DPD dianggap terselesaikan dalam sidang paripurna hari ini, Selasa (4/4/2017).

DPD mengesahkan Tata Tertib Nomor 3 Tahun 2017 yang menyesuaikan dengan putusan MA, yakni mengembalikan masa jabatan Pimpinan DPD menjadi 5 tahun.

DPD mengesahkan Tata Tertib baru yakni Nomor 3 Tahun 2017 yang menyesuaikan dengan putusan MA, yakni mengembalikan masa jabatan pimpinan DPD menjadi 5 tahun.

Kompas TV Ketidakjelasan Pelantikan Pimpinan DPD Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com