Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Tiga Politisi Dikonfrontasi dengan Nazaruddin soal Uang e-KTP

Kompas.com - 03/04/2017, 23:14 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga anggota DPR RI periode 2009-2014 membantah menerima uang terkait proyek e-KTP.

Adapun tiga anggota DPR itu yaitu mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat Muhammad Jafar Hafsah, mantan Ketua Badan Anggaran DPR Melchias Marcus Mekeng, dan mantan anggota Komisi II DPR RI Khatibul Umam.

Padahal, mantan Bandahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin bersikeras bahwa mereka menerima uang tersebut.

Akhirnya, jaksa penuntut umum KPK mengkonfrontasi keterangan Nazaruddin dengan tiga politisi tersebut.

Mulanya, Ketua Majelis Hakim Jhon Halasan Butar Butar menanyakan soal penerimaan uang ke sejumlah anggota Komisi II dan Banggar DPR.

"Tetap pada keterangan?" tanya hakim di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (3/4/2017), "Tetap," kata Nazaruddin.

Menurut catatan Andi Agustinus alias Andi Narogong, pengusaha yang mengurus proyek e-KTP, Melchias menerima uang sebesar 1,4 juta dollar AS.

(Baca: Kasus Korupsi E-KTP, Melchias Mekeng Disebut Terima 1,4 Juta Dollar AS)

Namun, Mekeng membantah keras ucapan Nazaruddin. Ia tak pernah bertemu dengan Nazar, apalagi terima uang darinya.

"Nazarudin juga tidak pernah rapat di Banggar meski ada tanda tangan. Saya tidak kenal Andi, saya tidak pernah terima dari Andi," kata Mekeng.

Hakim kemudian mengkonfirmasi keterangan Jafar yang mengaku terima Rp 1 miliar, namun hanya uang operasional.

(Baca:  Jafar Hafsah Anggap Rp 1 Miliar dari Nazaruddin untuk Operasional)

Menurut Nazaruddin, uang itu dipakai Jafar untuk membeli mobil mewah.

"Mungkin beliau lupa. Seperti yang dia katakan saja," kata Nazaruddin.

"Itu atas permintaan dia dan persetujuan Mas Anas (mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum)," lanjut dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com