Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Pelaku Bom Paralon di Poso, Polisi Memetakan Jaringan

Kompas.com - 31/03/2017, 14:04 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih belum menemukan pelaku yang meledakkan bom di Tugu Bundaran, Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota, Jumat (31/3/2017) pagi.

"Belum dapat. Kami sedang cari pelakunya," ujar Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat siang.

Bom rakitan tersebut diletakkan dalam paralon. Dengan demikian, polisi sudah dapat memetakan jaringan pelaku berdasarkan jenis bom yang diledakkan.

Polda Sulteng memegang data kasus ledakan dengan jenis bom serupa.

"Di Poso ini kan banyak bom, hanya saja yang ini kan lebih besar. Kalau bom kelontong di Poso siapa yang buat sudah ketahuan," kata Rudy.

Pelaku, kata Rudy, biasanya mengincar lokasi yang menjadi pusat aktivitas masyarakat. Menurut dia, ledakan bom ini bukan hal yang baru di Poso.

"Yang lalu-lalu, waktu Saya Kapolres Poso memang pernah bom seperti itu. Di lokasi yang berbeda-beda, pasar, tugu, tempat kosong, pos polisi yang kosong dan sebagainya," kata Rudy.

"Kami sedang petakan, blok mana lagi yang main, bekerja," ucap dia.

Bom tersebut meledak sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Setelah ledakan terjadi, petugas dari Satuan Gegana Brimob Polda Sulteng dan Polres Poso langsung mengamankan lokasi untuk olah tempat kejadian perkara (TKP).

(Baca: Ledakan Keras Diduga Bom Terjadi di Poso, Warga Berhamburan)

Dari hasil olah TKP sementara, tim Inafis Polda Sulteng dan Polres Poso mengamankan sejumlah barang bukti berupa serpihan bom pipa paralon, lakban dan potongan besi.

Kompas TV Ledakan pada Jumat (31/3) subuh itu mengakibatkan kerusakan pada bagian bawah tugu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com