JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman mengakui kendaraan berpelat RI 63 adalah kendaraan dinas miliknya.
Namun, Anwar tidak mengetahui persoalan yang melibatkan pengawalnya dan pengemudi lain saat berada di ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) arah Pondok Indah, Senin (13/2/2017).
"Ya saya tidak tahu, saya kan di atas, di mobil. Lagi baca, saya. Saya lagi ke kantor ya," ujar Anwar, saat ditemui di Gedung KPK Jakarta, Selasa (14/2/2017).
Sebelumnya, seorang warga bernama Robert Adhi Kusumaputra mengeluhkan sikap anggota polisi pengawal mobil RI 63 yang meninju spion mobilnya pada Senin kemarin.
"Sedan RI 63 tak bisa bergerak karena kalau dia ke kiri kena pembatas tol, ke kanan, pasti kena mobil saya. Jadi saya berinisiatif ke depan, mencari celah kosong agar mobil RI 63 itu bisa leluasa melintas," kata Adhi kepada Kompas.com, Senin.
Namun, anggota polisi yang menggunakan motor besar itu menghampiri Adhi dan meninju spion kirinya.
(Baca: Warga Keluhkan Pengawal RI 63 yang Merusak Mobilnya)
Saat meninju itu, Adhi mengaku tak mendengar jelas ucapan sang anggota.
Sebelum Adhi sempat turun dan bertanya, anggota tersebut langsung naik ke motornya lagi dan membunyikan sirenenya.
Akibat perilaku anggota itu, kerja spion elektrik kiri mobil Adhi kini agak terganggu.
"Sepertinya dia menduga saya ingin mengambil kesempatan jalan kosong. Padahal, saya mencari celah kosong untuk memberikan kesempatan mobil RI 63 itu leluasa melintas," ujar Adhi.
Saat ditanya lebih jauh mengenai hal tersebut, Anwar akan memberikan imbauan kepada pengawalnya untuk lebih berhati-hati dan bersikap baik terhadap pengendara lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.