Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Sistem Presidensial Menguat, Proses "Check and Balance" Dijamin Tetap Berlangsung

Kompas.com - 19/11/2016, 14:58 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuan utama penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2019 ialah memperkuat sistem pemerintahan presidensial.

Penguatan sistem presidensial ditandai dengan dukungan kuat dari parlemen karena koalisi telah dibangun sejak awal.

Hal tersebut tentu sebuah keuntungan bagi pemerintah karena akan mudah menghasilkan kebijakan politik.

Namun menguatnya sistem presidensial memunculkan kekhawatiran, yakni berkurangnya fungsi pengawasan legislatif terhadap eksekutif. Sebab legislatif telah didominasi oleh partai pendukung pemerintah.

Pengamat politik Alfan Alfian mengatakan hal tersebut memang dimungkinkan terjadi. Namun menurut Alfan, ketika kontrol legislatif mengendur, proses check and balance dalam sebuah negara demokrasi tetap akan berjalan.

Hanya, kata Alfan, bisa jadi saluran utamanya tidak melalui legislatif, melainkan lewat aspirasi yang disampaikan oleh kelompok masyarakat sipil.

"Kalau legislatif melemah, pasti kelompok masyarakat sipil akan menguat. Dan sebagai kelompok penekan mereka sangat bisa menyuarakan kepentingan masyarakat agar diperjuangkan oleh legislatif yang cenderung mendukung pemerintah," kata Alfan usai menyampaikan materi dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2016).

Peluang itu, kata Alfan, semakin terbuka mengingat tetap akan ada sebagian partai yang beroposisi. Melalui beberapa partai yang beroposisi itulah kelompok masyarakat sipil bisa menolak kebijakan pemerintah yang dirasa bertentangan dengan kepentingan rakyat.

"Jadi tetap masih berjalan proses check and balance meski sistem presidensial menguat," lanjut Alfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Anggap Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com