Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknis Pemilihan Pimpinan DPD Dilakukan dengan Cara Melingkari Nama

Kompas.com - 11/10/2016, 18:16 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Paripurna Luar Biasa DPD dalam rangka pemilihan Pimpinan DPD Wilayah Barat dan Ketua DPD pengganti Irman Gusman, Selasa (11/10/2016), diwarnai kericuhan.

Hal itu disebabkan belum jelasnya teknis pemilihan.

Pimpinan rapat yang juga Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad awalnya mengusulkan cara memilih dengan menulis nama pada secarik kertas surat suara.

Namun, cara itu ditentang oleh sebagian peserta rapat karena dianggap mengganggu prinsip kerahasiaan.

"Lebih baik teknis pemilihan dilakukan dengan cara melingkari nama sehingga panitia pemilihan tinggal mencetak nama di kertas suara dan anggota tinggal melingkari saja agar tidak ada main mata," kata anggota DPD, I Gede Pasek Suardika di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Hal senada disampaikan oleh senator dari Sulawesi Barat Muhammad Asri Anas.

Menurut dia, cara memilih dengan melingkari nama lebih terjaga kerahasiaannya.

"Biar lebih rahasia lebih baik dilingkari. Kalau menulis nama kan bisa dikode," ujar Asri.

Setelah didesak sebagian anggota, pimpinan rapat akhirnya memutuskan untuk menggunakan cara melingkari nama dalam surat suara.

"Sesuai dengan saran dari anggota, pemilihan menggunakan cara melingkari nama yang tertera di surat suara," ucap Farouk.

Sebelumnya, pendaftaran calon Pimpinan DPD RI dari wilayah barat pengganti Irman Gusman sudah resmi terdaftar dalam proses pemilihan.

Pemilihan akan berlangsung hari ini, Selasa (11/10/2016). Ke-12 nama itu adalah Fachrul Razi (Nanggroe Aceh Darussalam), Parlindungan Purba (Sumatera Utara), Nofi Chandra (Sumatera Barat), Intsiawati Ayus (Riau), Abdul Gafar Usman (Riau), dan Hardi Slamet Hood (Kepulauan Riau). Lalu, M. Syukur (Jambi), Ahmad Kanedi (Bengkulu), Mohammad Saleh (Bengkulu), Asmawati (Sumatera Selatan), Hudarni Rani (Bangka Belitung), dan Andi Surya (Lampung).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com