Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPK: Sudah 119 Anggota Dewan, 15 Gubernur yang Ditangkap, Kita Sudahi Ini...

Kompas.com - 05/09/2016, 17:56 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo berharap pembentukan zona integritas oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak hanya sekedar seremonial.

Menurutnya, harus ada komitmen yang kuat untuk mewujudkan pelaksanaan pemilu yang baik di Indonesia.

Agus menyebutkan KPK telah banyak menangkap pemimpin yang dipilih dari hasil pemilu akibat korupsi. Oleh karena itu, dia pun mengajak penyelenggara pemilu untuk bisa mengatasi hal tersebut.

"DPR dan DPRD sudah sekitar 119 orang, gubernur 15 orang, Bupati Walikota 50 orang. Kita harus sudah ini," kata Agus dalam pidatonya di KPU, Jakarta, Senin (5/9/2016).

Menurut Agus, politik uang berperan dalam banyaknya jumlah pejabat publik yang dipilih melalui pilkada terjerat pidana. Dia mengkritik upaya menghentikan politik uang belum menyentuk akar persoalan. 

Dia pun meminta masyarakat diberi akses dalam memantau pelaksanaan pemilu.

"Alangkah baiknya masyarakat diberi akses. KPK akan monitor direspon tidak oleh Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu). Kalau ini kita laksanakan di Pilkada akan datang mudah-mudahan lebih baik," ucap Agus.

Agus menekankan pentingnya proses pemilu dalam menghasilkan pemimpin yang kredibel. KPK, sebut dia, menyatakan kesiapannya dalam menjadi partner pelaksanaan pemilu.

"KPK sedang persiapkan beberapa aplikasi. Tujuannya agar pelayanan publik transparan. Sekarang sedang dalam percobaan, Desember akan diluncurkan. Aplikasi Jaga Sekolahku, Jaga Rumah Sakitku, Jaga Perizinanku, kalau teman-teman (KPU) mau gabung mungkinn nanti Jaga Pemiluku, untuk memperbaiki tata kelola pemilu," ujar Agus.

Menangani hal itu, Ketua KPU Juri Ardiantoro mengatakan menyambut baik usulan KPK dalam membuat aplikasi untuk memantau politik uang. Usulan itu, lanjut Juri, harus disambut dengan langkah yang lebih konkret.

"Saya kira bagus sekali. Tadi KPK ajak kita semua terutama Bawaslu untuk mengetahui politik uang dengan almanfaatkan aplikasi sehingga mudah dan cepat diketahui siapa pelakunya, dimana, dan segera diproses," kata Juri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com