Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Akan Periksa Pencairan Anggaran KPUD Sarmi yang Belum Cair

Kompas.com - 01/09/2016, 21:11 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman \akan meminta Inspektorat Sekretariat Jenderal KPU untuk memeriksa pencarian Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) KPU Papua. Hal itu disebabkan NPHD yang diterima KPUD Kabupaten Sarmi baru sebesar 29 persen.

"Kemarin sudah dilaporkan dan kami minta inspektorat cek ke sana. Berapa duit yang sudah dicairkan dan sudah digunakan," kata Arief di kantor KPU, Jakarta, Kamis (1/9/2016).

Komisioner KPU Papua Tarwinto sebelumnya mengatakan saat Pilkada di Kabupaten Sarmi memasuki verifikasi perseorangan dan pencocokan penelitian (coklit) oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Namun, bila anggaran tidak ada, KPU Sarmi terpaksa menghentikan proses yang tengah berjalan.

(Baca: Sebanyak 27 Daerah Belum Serahkan NPHD Jelang Pilkada 2017)

Menurut Tarwanto, pemerintah daerah telah berjanji untuk mencairkan NPHD namun hingga kemarin (31/8/2016), NPHD belum juga cair.

Arief menuturkan bahwa KPU telah meminta kepada kabupaten/kota dan provinsi untuk memberitahukan satu bulan sebelumnya jika dana NPHD mulai habis. Dengan begitu, pemerintah daerah bisa menyiapkan pencairan.

"Saya mau cek ini, uangnya sudah habis? Sudah dilaporkan belum? Jangan-jangan Pemda belum terima laporan duitnya sudah habis," ucap Arief.

(Baca: Mendagri: NPHD Belum Cair Tak Ganggu Tahapan Pilkada)

Menurut Arief, sampai saat ini tahapan pe;aksaan pilakda belum banyak menghabiskan uang. Kecuali, untuk pembayaran honor PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) dan PPS yang direkrut sejak Juni 2016.

"Sampai dengan tahapan ini uang sebetulnya belum banyak dipakai kecuali untuk honor PPK PPS, kan mereka direkrut sejak Juni, Juli, Agustus. Kemudian petugas PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih) kan baru bekerja bulan ini. Jadi uangnya habis untuk apa? Ini mau dicek dulu," ujar Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Nasional
Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Nasional
Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Nasional
PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

Nasional
Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Nasional
Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Nasional
Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Nasional
Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com