Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Kepala Daerah Tak Perlu Takut Serap Anggaran bila Tak Ada Kepentingan

Kompas.com - 23/08/2016, 20:34 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata menilai persoalan kepala daerah yang takut kebijakan menggunakan anggaran justru dianggap sebagai korupsi, tidak perlu terjadi apabila dikerjakan sesuai ketentuan.

Menurut Alex, setiap kepala daerah tidak perlu takut dikriminalisasi apabila mereka tidak tidak melakukan intervensi di tingkat operasional penggunaan anggaran.

"Solusinya kerjakan sesuai ketentuan. Kalau kepala daerah tidak ada intervensi secara operasional dan terbuka terbuka, lalu apa yang ditakutkan?" ujar Alex saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (23/8/2016).

Alex justru menduga ketakutan tersebut muncul karena KPK sudah melakukan pengawasan yang ketat di daerah. Salah satunya, terkait pengadaan barang dan jasa di setiap Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD).

Menurut dia, proses pengadaan barang dan jasa di daerah rentan dengan kepentingan.

"Saya khawatirnya mereka ragu ragu karena enggak ada ladang 'main'. Mereka takut karena enggak bisa bermain lagi nih. Kalau tidak ada kepentingan silakan (pakai anggaran)," ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, salah satu faktor kenapa penyerapan anggaran rendah disebabkan karena banyaknya kepala daerah yang takut menggunakan anggaran.

Mereka takut kebijakan menggunakan anggaran justru dianggap sebagai korupsi. Hal itu diketahui dari rapat antara Presiden Joko Widodo dengan para kepala daerah di Istana Bogor, tahun lalu, Senin (24/8/2015).

"Berdasarkan masukan, kepala daerah rata-rata takut gunakan anggaran. Takut dikriminalisasi dalam persoalan hukum," kata Pramono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin petang.

(Baca: Seskab: Kepala Daerah Takut Gunakan Anggaran)

Akibat ketakutan itu, kata dia, banyak kepala daerah yang berpikir lebih baik anggaran disimpan di dalam bank daerah.

Kompas TV Bareskrim-KPK Perkuat Sinergi Berantas Korupsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com