Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita yang Perlu Anda Tahu Sepanjang Hari Kemarin

Kompas.com - 10/07/2016, 06:00 WIB

1. Seorang Bapak Dibuang Anaknya di Malam Takbiran

Berita ini ramai diperbicangkan di media sosial. Sumanto yang tidak mampu mengingat umurnya mengaku dibuang anaknya di malam takbiran.

Ia bercerita, malam itu ia diajak anaknya pergi. Di tengah jalan ia diturunkan dan ditinggal anaknya. Sumanto tidak tahu jalan pulang. Ia kini berada di Griya Werda, kelolaan Dinas Sosial Kota Surabaya.

Kisah Sumanto bisa dibaca di sini.

Dok. 101 Great Goals Pemain tim nasional Perancis, Zinedine Zidane, menanduk bek Italia, Marco Materazzi, pada final Piala Dunia 2006.
2. Misteri Tandukan Zidane Terungkap

Sabtu (9/7/2016) kemarin merupakan peringatan 10 tahun peristiwa tandukan Zinedine Zidane kepada Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006 antara Italia dan Perancis.

Dugaan yang berkembang, Zidane marah karena Materazzi berucap tentang ibu Zidane. Setelah 10 tahun, Materazzi mengaku ia mengatakan sesuatu tentang adik Zidane, bukan tentang ibunya.

Pengakuan Matterazzi bisa dibaca di sini

KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Kawasan jalur Selatan Tasikmalaya alami kemacetan saat arus balik pada Sabtu (9/7/2016) malam.
3. Kemacetan Pindah ke Selatan

Puncak arus balik sudah mulai terlihat pada Sabtu (9/7/2016) di jalur selatan via Gentong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Mulai dari Kota Tasikmalaya-Jamanis-Gentong sampai Limbangan, Garut, terjadi antrean kendaraan nyaris tak bergerak hingga puluhan kilometer.

Polisi mengalihkan kendaraan yang datang dari arah Jawa Tengah ke jalur alternatif Mangkubumi-Singaparna-Garut.

Baca beritanya di sini

KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO Pesawat Airbus 330-300 milik Maskapai AirAsia X yang baru mendarat di Sydney, setelah melakukan penerbangan dari Denpasar, Bali.
4. Balon Udara Nyaris Celakai AirAsia

Pesawat Indonesia AirAsia dengan nomor penerbangan AWQ 8075 (QZ 8075) rute Yogyakarta-Kaualanamu, Deli Serdang, hampir menabrak balon udara. Balon udara itu hanya berjarak 10 meter dengan pesawat di ketinggian 30.000 kaki.

Peristiwa yang terjadi Kamis (7/7/2016) ini baru diungkap Kementerian Perhubungan Sabtu (9/7/2016). Ukuran balon tersebut terbilang besar dengan diameter lebih dari 5 meter dan tinggi lebih dari 10 meter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Nasional
Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Nasional
Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

PDN Diserang "Ransomware", Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

Nasional
PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

Nasional
Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Nasional
Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Tanggapi Putusan MA, Mendagri: Pelantikan Kepala Daerah Tidak Perlu Serentak

Nasional
Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Badan Pengkajian MPR Sebut Wacana Amendemen UUD 1945 Terbuka untuk Didiskusikan

Nasional
Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Sahroni Didorong Maju Pilkada Jakarta, Paloh: Dia Punya Kapabilitas, tetapi Elektabilitasnya...

Nasional
Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: 'Nusantara Baru, Indonesia Maju'

Istana Tetapkan Tema dan Logo HUT ke-79 RI: "Nusantara Baru, Indonesia Maju"

Nasional
KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

KPI Tegaskan Belum Pernah Terima Draf Resmi RUU Penyiaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com