"Husni Kamil Sosok yang Jarang Ditemukan di Indonesia"

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, merasa sangat kehilangan atas wafatnya ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Manik.

Pasalnya, kata dia, sosok dengan kepribadian teguh seperti Husni sangat sulit ditemukan di masa kini. Apalagi, usia Husni terbilang cukup muda untuk mengemban jabatan sebagai ketua KPU.

"Beliau sebagai tokoh muda yang memiliki integritas, sesuatu yang jarang ada di republik (Indonesia) ini, penyelenggara negara yang masih muda tapi memiliki integritas yang masih tinggi yang terpuji," ujar Lukman di rumah duka di Jalan Siaga Raya nomor 23 A, Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2016).

(Baca: Jokowi Sebut Husni Sosok Penjaga Independensi KPU)

Lukman berharap berpulangnya Husni membuat nilai-nilai kebajikan yang selama ini diperjuangkan tidak ikut menghilang. Nilai kebajikan seperti integritas dan sikap independen Husni dapat diteruskan komisioner lain.

Nilai itu, menurut Lukman, harus tetap hidup dan dijaga oleh jajaran KPU. "Mudah-mudahan kita semua bisa menarik hikmah bahwa integritas nilai-nilai kebajikan yang coba almarhum tegakkan selama ini, dalam institusi KPU ini perlu tetap dijaga dan dilanjutkan oleh komisioner yang lain dan kita semua," kata dia.

Nilai integritas dan independen ini sangat penting, menurut Lukman. Pasalnya, demokrasi akan dapat terwujud jika kehidupan politik bisa diselenggarkan dengan cara-cara demokratis. "Dan karena itu diperlukan lembaga institusi kpu yang independen," tutur dia.

(Baca: Di Tangan Husni, KPU Dinilai Jadi "Benchmark" Pemilu di Mata Internasional)

Lukman menambahkan, Husni merupakan sosok mandiri. Sehingga, proses demokrasi bisa dikawal dengan seksama.

Husni Kamil Manik dinyatakan meninggal dunia pada Kamis pada pukul 21.00 WIB. Husni wafat setelah dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina sejak Kamis (7/7/2016) pagi. Jenazahnya kemudian disemayamkan di rumah duka di Jalan Siaga Raya, Nomor 23A, Pejaten, Jakarta Selatan.

Jenazah Husni dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, setelah shalat Jumat.