Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto: Golkar Realistis Saja, untuk DKI Dukung yang Menang

Kompas.com - 13/06/2016, 05:35 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengaku bahwa partainya memilih sikap memberi dukungan kepada calon gubernur DKI Jakarta yang berpotensi besar menang.

"Yang penting realistis aja. (Golkar) untuk DKI yang penting dukung yang menang," ujar Novanto saat acara buka puasa bersama Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 di kediaman Agung Laksono di Bilangan Jakarta Timur, Minggu (12/6/2016).

Calon yang dianggap Setya berpeluang besar menang adalah petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Menurut dia, Ahok merupakan figur yang tepat untuk memimpin Jakarta. Dia menilai, saat ini Ahok diinginkan warga untuk kembali memimpin Ibu Kota.

"Figur Ahok, kami lihat dia dulu pernah jadi anak buah saya di DPR dan saya liat di DPR kiprahnya juga selalu mementingkan rakyat, kepentingan untuk masalah yang berkaitan dengan disiplin selalu dia jalankan," kata Novanto.

"Dan saya lihat apa yang dia laksanakan di DPR dan DKI sudah dilaksanakan dengan baik dan berjalan baik. Sekarang yang biasanya ada banjir, enggak ada banjir. Manajemen pemerintahan juga berjalan baik," lanjut Novanto.

(baca: "Dukung Ahok, Golkar Dapat Citra Positif yang Berguna bagi Pileg 2019")

Meski demikian, Novanto menyerahkan mekanisme pengambilan keputusan kepada DPD Tingkat I DKI Jakarta.

"Musyawarah daerah tanggal 18 Juni. Mudah-mudahan tanggal 18 ini berjalan lancar dan nanti mekanismenya kami percayakan kepada DPD tingkat I dan seluruh DPD tingkat II di DKI," tutur mantan Ketua DPR itu.

Selain Golkar, Partai Nasdem dan Hanura sudah menyatakan dukungannya kepada Ahok. Kedua parpol itu tidak keberatan jika Ahok maju lewat perseorangan.

Anggota Teman Ahok, I Gusti Putu Artha sebelumnya mengungkapkan, saat ini sesama koleganya mulai memiliki sikap yang berbeda terkait jalur yang mesti dipilih Ahok.

(baca: Antara Jalur Perseorangan atau Parpol, Teman Ahok Terpecah)

Sebagian menginginkan agar Ahok tetap maju lewat jalur perseorangan. Namun, sebagian mulai bersikap pragmatis, yakni tak masalah jika Ahok maju lewat jalur parpol.

"Konstelasi pendukung Ahok, di jalur perseorangan memang ada yang sama sekali antiparpol. Tapi ada juga yang moderat, yang penting Pak Ahok dapat tiket. Mau parpol atau perseorangan tidak masalah, yang penting menang," kata Putu saat dihubungi, Minggu.

Terkait penolakan terhadap jalur parpol, Putu mengungkapkan adanya segelintir anggota Teman Ahok yang mengancam ingin membuang data KTP dukungan warga Jakarta terhadap Ahok.

Halaman:


Terkini Lainnya

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com