Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyintas: Sudah Banyak Orang Tahu Kuburan Massal Korban 1965

Kompas.com - 29/04/2016, 22:18 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sastrawan Putu Oka Sukanta mengatakan, masyarakat sudah banyak yang mengetahui adanya kuburan massal peristiwa tragedi 1965. Oleh karena itu, pemerintah seharusnya tidak terlalu sulit mencari kuburan itu.

"Sudah diungkapkan di Wonosobo dan di film Mass Grave. Kalau tanya masyarakat di Bali, masyarakat tahu dan bisa tunjukkan. Di desa di Kupang, orang juga tahu semua," kata Putu saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Jumat (29/4/2016).

Putu menanggapi rencana Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan RI Luhut Binsar Pandjaitan untuk melihat kuburan massal korban tragedi 1965 sebagai bukti menuju rekonsiliasi.

Dia mengapresiasi pemerintahan Joko Widodo dalam upaya membuka jalan terang Tragedi 1965. Dia pun menyambut baik kabar bahwa Presiden Joko Widodo memiliki tim yang ingin mengundang semua pihak yang terlibat.

(Baca: Komnas HAM dan Kejagung Dituding Sembunyikan Data Kuburan Massal Korban 1965)

Walau demikian, Putu, yang juga penyintas tragedi 1965-1966 ini, khawatir terhadap orang yang ditunjuk pemerintah untuk membuktikan kuburan massal tragedi berdarah itu. Dia ragu, orang yang dipercaya itu justru tidak paham soal tragedi itu.

"Kalau yang ditunjuk oleh pemerintah untuk pembuktian kuburan massal adalah orang yang tidak paham seluk-beluk wilayah dan peristiwa yang terjadi waktu itu, tentu akan tidak berhasil," ucap Putu.

Putu menyarankan kepada pemerintah untuk memilih orang yang tahu duduk perkara tragedi 1965, baik dari pelaku maupun penyintas. Selain itu, penelusuran dapat melalui film dan hasil penelitian.

Kompas TV Pemerintah Akan Selesaikan Kasus HAM 1965
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Nasional
Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Nasional
PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

Nasional
Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com