Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pemufakatan Jahat Diendapkan, Komitmen Jaksa Agung Diragukan

Kompas.com - 15/04/2016, 16:51 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jaksa Agung M Prasetyo menyatakan bahwa penyelidikan kasus pemufakatan jahat yang melibatkan Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto diendapkan.

Divisi Korupsi Politik Indonesian Corruption Watch (ICW) Donal Fariz mengaku semakin ragu dengan komitmen Prasetyo menuntaskan kasus ini.

"Itu mulai gelagat (diendapkan) saat mulai proses pemanggilan Setya Novanto," ujar Donal saat dihubungi, Jumat (15/4/2016).

(Baca: Jaksa Agung Akui Mengendapkan Kasus Pemufakatan Jahat)

Saat itu, kata Donal, Prasetyo bersikukuh perlu izin Presiden untuk memanggil Novanto. Kemudian, Presiden Joko Widodo angkat bicara dan menganggap tak perlu izinnya untuk meminta keterangan mantan Ketua DPR itu.

Dari sana, kata Donal, terlihat gelagat bahwa Kejaksaan Agung tidak serius menuntaskan kasus ini.

(Baca: Jaksa Agung Sebut Ada Indikasi Korupsi Terkait Pencatutan Nama Presiden)

"Padahal, sudah ada rekaman, saksi, Menteri ESDM, Maroef (mantan Presiden Direktur PT Freeport) itu menjadi kesaksian yang strategis," kata Donal.

Donal menganggap alasan Prasetyo yang mengendapkan kasus lantaran belum bisa menghadirkan pengusaha Muhammad Riza Chalid tidak relevan.

Menurut dia, kalaupun dimintai keterangan pun, Riza pasti akan berkelit soal pertemuan itu. Terlebih lagi, kejaksaan tidak mengerahkan upaya untuk mencari Riza di luar negeri dan menghadirkan paksa jika memang keterangannya sangat dibutuhkan.

(Baca: Kasus Pemufakatan Jahat Tidak Jelas, Kejagung Mengaku Tak Mampu Panggil Riza Chalid)

"Kejaksaan harus mencari kesaksian yang bisa menguatkan kasus ini. Kalau alasannya tidak ada keterangan RC, justru kejaksaan menunggu sesuatu yang tidak mereka kejar," kata Donal.

Kompas TV Jokowi Tanggapi Serius Dugaan Pencatutan Namanya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com