JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Fraksi Hanura di Dewan Perwakilan Rakyat, Dadang Rusdiana, membenarkan adanya pertemuan antara Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dengan Presiden Joko Widodo, Kamis (31/3/2016) sore.
Sebagai salah satu politisi senior di antara ketua umum parpol pendukung pemerintahan, Wiranto disebut kerap berbincang berbagai macam hal dengan Presiden.
"Seperti masalah kepemimpinan, kepemimpinan para menteri, juga hubungan politik antara DPR dan Presiden," kata Dadang saat dihubungi, Kamis.
Dadang pun tak menampik bahwa di dalam pertemuan itu ada kemungkinan untuk membahas persoalan perombakan Kabinet Kerja. Sebab, beberapa waktu lalu, ada wacana mengenai perombakan kabinet tersebut.
(Baca: Wiranto Dikabarkan Temui Presiden)
"Jadi kan Pak Presiden sudah sampaikan sinyal reshuffle, pasti ketum akan diajak bicara," ujar dia.
Anggota Komisi X DPR itu menekankan bahwa reshuffle kabinet sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden. Ia mengatakan, Wiranto selama ini tidak pernah mendikte Presiden apabila hendak melaksanakan reshuffle.
"Pak Ketum kan tidak pernah berpikir kelompok, tetapi untuk negara. Pak Ketum juga tidak mempunyai kepentingan apakah nantinya (jatah Hanura) akan ditambah atau dikurangi," kata dia.