Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus DPP PPP Minta KPK Ikut Awasi Politik Uang Saat Muktamar

Kompas.com - 04/03/2016, 22:24 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Para pengurus DPP PPP meminta KPK untuk bisa mengawasi politik uang selama pelaksanaan Muktamar PPP.

"Kami tidak ingin nanti dalam pelaksanaan muktamar terjadi yang namanya politik uang," kata Wakil Sekretaris Jenderal PPP hasil Muktamar Bandung, Hasan Husaeri di Gedung KPK, Jumat

Menurut Hasan, Pelaksana Ketua Umum DPP PPP Emron Pangkapi dan Sekjen PPP M Romahurmuziy akan segera mengirimkan surat kepada Pimpinan KPK.

Adapun, bentuk pengawasan yang diberikan, diserahkan sepenuhnya kepada KPK.

Menurut Hasan, Muktamar PPP kali ini adalah forum islah untuk mempersatukan kembali dua kubu yang sempat bersengketa.

Untuk itu, para pengurus berharap muktamar tersebut dapat berlangsung secara terbuka, demokratis, dan berlaku adil bagi semua pihak.

Selain itu, menurut Hasan, dalam muktamar ini siapapun mendapat kesempatan untuk mengajukan diri sebagai calon ketua umum.

Setiap kader memiliki peluang yang sama, asalkan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.

"Ketika nanti dalam pelaksanaan, orang bisa melakukan apa saja. Maka, demi menghindari cacat itu, kami ingin KPK melakukan pengawasan," kata Hasan.

Menurut rencana, Muktamar PPP akan dilaksanakan paling lambat pada awal April 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com