JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam mengupayakan pemberantasan tindak pidana terorisme, pemerintah diminta mewaspadai organisasi-organisasi masyarakat yang menganut paham puritanisme.
Menurut anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, Maman Imanulhaq, paham puritanisme tersebut menjadi akar lahirnya radikalisme. Bahkan paham itu kelak yang menyulut aksi-aksi terorisme.
"Pemerintah harus waspada terhadap organisasi puritan yang menjamur belakangan ini. Apalagi mereka banyak merekrut anggota yang sebagian besar anak muda," ujar Maman di Jakarta, Senin (29/2/2016).
Para penganut paham radikal itu tidak segan melakukan segala cara untuk menyebarkan paham-paham pemikiran mereka. Cara itu termasuk dengan kekerasan, dalam bentuk ujaran maupun fisik.
Kelompok yang menganut puritanisme biasanya berusaha untuk mengembalikan kemurnian ajaran agama yang mereka anut.
Maman menuturkan, mereka hanya percaya pada satu tafsir kitab suci dan memandang tafsir lain itu sebuah kesalahan. Namun, dalam kenyataannya mereka hanya menggunakan tafsir dari satu teks dalam kitab suci.
"Mereka memiliki penafsiran yang salah kaprah terhadap kata jihad itu sendiri," kata Maman.
Lebih lanjut Maman menjelaskan, kelompok puritan itu juga adalah kelompok yang ahistoris. Artinya, tidak menempatkan sejarah Indonesia dan masyarakat sebagai subyek gerakan mereka.
Sebagian besar ingin mengganti Pancasila sebagai ideologi dan mendirikan negara yang berdasarkan pada hukum agama.
"Paham tersebut jelas tidak memiliki dasar sejarah di Indonesia. Founding fathers kita tidak pernah bercita-cita mendirikan negara agama," kata Maman.
Menurut Maman, ciri lain yang bisa dikenali dari kelompok puritan, mereka seringkali menggunakan bahasa kekerasan melalui internet dan media sosial.
Karena itu, Maman pun berharap polisi merespon bermacam ujaran kebencian di media sosial, agar tidak berkembang menjadi radikalisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.