Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurdin Halid: Bambang Soesatyo Orang Baru di Golkar, Jangan Asal "Ngomong"

Kompas.com - 18/02/2016, 14:13 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Golkar Nurdin Halid membantah tudingan rekan separtainya, Bambang Soesatyo, yang menyebutnya menggunakan cara-cara intimidasi untuk menekan pengurus daerah Partai Golkar.

"Bambang Soesatyo orang baru di Golkar, jangan asal ngomong," kata Nurdin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/2/2016).

Nurdin mengakui sempat menggelar pertemuan dengan Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar tingkat I (provinsi) di kediamannya pada Rabu (17/2/2016) malam.

Namun, dia menegaskan bahwa kehadirannya dalam forum itu sebagai Plt Ketua DPD I Sumatera Utara, bukan mewakili DPP Golkar. (Baca: Hanya Enam Orang yang Dianggap Serius Jadi Caketum Golkar)

"Jadi DPD I punya forum paguyuban, nah saya sebagai Plt Ketua DPD Sumut ditunjuk sebagai tuan rumah," ucap Nurdin.

Nurdin juga mengakui ada sejumlah kesepakatan yang diambil dalam pertemuan tersebut. Di antaranya, pertemuan DPD II Golkar dengan bakal calon ketua umum harus di bawah kendali dan koordinasi DPD I Golkar.

Apabila ada DPD II Golkar yang melakukan komunikasi dengan bakal caketum tanpa sepengetahuan DPD I Golkar, maka DPD I Golkar diwajibkan melakukan tindakan organisasi sesuai AD/ART. (Baca: Nurdin Halid: Mereka Tidak Bisa Lawan Strategi Saya)

Selain itu, DPD I dan II Partai Golkar juga sepakat tak boleh memberikan surat dukungan kepada bakal caketum Golkar.

"DPD I memang harus mengontrol DPD II supaya tidak liar, supaya tidak ada politik uang," ujarnya.

Bambang Soesatyo yang merupakan tim sukses bakal calon ketum Golkar Ade Komarudin sebelumnya mengatakan, Nurdin Halid sudah melakukan intimidasi dengan pengurus daerah dalam pertemuan semalam. (Baca: Nurdin Halid Disebut Intimidasi Pengurus Daerah Jelang Munas Golkar)

Dia merasa kesepakatan yang diambil dalam pertemuan tersebut tidak diatur dalam AD/ART partai.

"Demokrasi intimidasi dan rekayasa seperti ini harus segera kita akhiri," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/2/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com