Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Menangis Ceritakan Penganiayaan yang Dilakukan Novel Baswedan

Kompas.com - 15/02/2016, 17:34 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dedi Muryadi (33) menangis saat menceritakan pengalaman pahitnya kepada anggota Komisi III DPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/2/2016).

Dedi adalah korban salah tangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, saat masih menjadi Kepala Satuan Reskrim Polres Bengkulu pada 2004 silam.

"Saya sangat memohon. Saya enggak bersalah sama sekali. Saya ini (pengemudi) ojek. Saya enggak tahu sama sekali masalah itu," kata Dedi mengungkapkan curahan hatinya sambil menangis.

Dedi ditangkap Novel pada 2004 karena dituduh terlibat pencurian sarang burung walet di Bengkulu.

Pada saat itu, Dedi ditangkap ketika sedang menunggu pelanggannya di dekat lokasi penangkapan.

"Saya masih di atas motor, saya ditarik oknum, katanya diamankan, dimasukin ke mobil pikap," ucap Dedi.

Di dalam mobil itu, kata Dedi, dia dipukul oleh oknum anggota kepolisian yang dipimpin Novel. Pemukulan terus dilakukan sampai di Markas Polres Bengkulu.

"Baju disuruh dilepas, cuma pakai celana dalam, kemaluan saya disetrum, kaki ditembak," ujarnya.

Dedi menemui anggota Komisi III DPR bersama tiga korban penganiayaan Novel lainnya, Doni (32), Ali (33), dan Irwansyah Siregar (40).

Keempat orang yang mengaku menjadi korban penganiayaan Novel ini juga didampingi pengacaranya, Yuliswan.

Kepada anggota Komisi III, Dedi meminta DPR tidak menolak pertimbangan jika proses hukum Novel dihentikan. Ia meminta keadilan dan berharap kasus Novel segera disidangkan.

"Saya mohon jangan sampai ditunda persidangan. Saya minta keadilan, saya mohon," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com