Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akan Buka Mukernas PKB di JCC

Kompas.com - 05/02/2016, 07:02 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan membuka musyawarah kerja nasional Partai Kebangkitan Bangsa (Mukernas PKB) di Jakarta Convention Center, Jumat (5/2/2016) malam.

Mukernas tersebut bertemakan "Holopis Kuntul Baris, Menangkan Rakyat dalam Persaingan Global" dan berlangsung pada 5-6 Februari 2016.

Berdasarkan agenda harian Presiden, Jokowi dijadwalkan hadir di acara Mukernas itu pada pukul 19.30 WIB.

Acara pembukaan akan dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni.

Sekretaris Panitia Mukernas PKB Bambang Susanto mengatakan, salah satu kesenian yang akan ditampilkan adalah "Tarian Kuntulan" oleh kelompok tari Bakti Rosul dari Yogyakarta.

Tarian ini adalah kesenian rakyat yang memadukan seni tari, bela diri tradisional dengan nuansa Islami.

"Tari Kuntulan membawa pesan kebersamaan. Kita bisa mengambil hikmah bahwa kebersamaan, gotong royong akan memudahkan dalam pembangunan bangsa," ujar Bambang.

Mukernas PKB akan diikuti 1.700 kadernya yang terdiri atas para pengurus Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB, dewan pengurus wilayah (DPW) PKB se-Indonesia, pimpinan, dan para anggota Fraksi PKB di DPR.

Musyawarah tersebut juga akan diikuti oleh pimpinan dan anggota F-PKB DPRD tingkat I, F-KPB DPRD tingkat II, dan kepala daerah terpilih yang diusung PKB.

Dalam forum mukernas tersebut, PKB akan membahas sedikitnya tiga isu yang tengah menjadi bahan perbincangan.

Isu-isu tersebut di antaranya, lesbian, gay, biseksual, dan transjender (LGBT), isu pemilihan kepala daerah dan amandemen Undang-Undang Dasar 1945 mengenai perdebatan apakah dewan perwakilan daerah (DPD) masih diperlukan.

Beberapa menteri yang rencananya akan turut hadir dalam acara ini, di antaranya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Mukernas juga akan dihadiri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar; Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri; Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir; serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com