Wakil Sekjen PKS Mardani Ali Sera mengatakan, koalisi gemuk tak akan membawa pengaruh besar terhadap kinerja pemerinhtah.
"PKS mengingatkan bukan besarnya partai pendukung yang membuat rakyat mendukung pemerintahan. Tapi berjuang untuk rakyat itu yang utama," kata Mardani, saat dihubungi, Senin (1/2/2016).
(Baca: Menuju Koalisi Gemuk Jokowi-JK, Berkah atau Musibah?)
Hal tersebut disampaikan Mardani menanggapi hengkangnya parpol oposisi di Koalisi Merah Putih ke koalisi pendukung pemerintah.
Setelah Partai Amanat Nasional menyatakan bergabung dengan pemerintah, Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie dan Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz juga memutuskan hal yang sama.
Bisa jadi, lanjut Mardani, gemuknya koalisi pemerintahan akan membuat Jokowi melanggar janji kampanyenya saat pemilu presiden 2014 lalu, yakni tidak akan bagi-bagi kursi.
"PKS mengingatkan Pak Jokowi agar tetap berpegang pada janjinya untuk tidak bagi-bagi kekuasaan. Berikan amanah kekuasaan yang sekarang dipinjamkan rakyat pada mereka yang berkapasitas," ujar Mardani.
Ia mengatakan, PKS menghormati keputusan PAN, Golkar, dan PPP yang memutuskan pindah haluan.
(Baca: Soal Koalisi Gemuk, PDI-P Ungkit Posisi Ketua DPR yang "Direbut" Golkar)
PKS tidak akan mengikuti langkah ketiga parpol tersebut karena memegang komitmen perjanjian di KMP mengenai koalisi permanen.
Selain itu, PKS juga menilai, harus ada kontrol terhadap pemerintah agar check and balances bisa berjalan dengan baik.
"PKS tidak akan jadi pihak yang membatalkan perjanjian dengan KMP. Sementara ini dengan Gerindra akan terus bekerja sama," kata Mardani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.