Padahal, saat diperiksa Bareskrim Polri kemarin, Lino masih terlihat segar dan tidak ada tanda kelelehan sama sekali.
"Enggak ada masalah, masih senyam-senyum, segar bugar, melambaikan tangan. Tapi kok hari ini mau diperiksa KPK, tiba-tiba terkena serangan jantung," kata Masinton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/1/2016).
Masinton menduga, Lino khawatir diciduk KPK pada Jumat keramat. Oleh karenan itu, dia berharap KPK tidak begitu saja mempercayai Lino yang mengaku sakit.
"Mungkin Pak Lino trauma dengan Jumat Keramat KPK," ujarnya.
(Baca: RJ Lino Alami Serangan Jantung Ringan)
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu menyarankan agar KPK menyediakan sendiri tim dokter untuk memeriksa seorang tersangka yang tiba-tiba sakit.
"Untuk pemeriksaan berikutnya, KPK perlu pertimbangkan alasan tersangka yang akan diperiksa berkaitan dengan kesehatannya, dengan menyiapkan tim dokter sendiri agar proses hukum tidak terhambat dengan alasan yang tidak substantif," kata Masinton.
Kendati meragukan kondisi Lino yang sedang sakit, namun Masinton tetap mendoakan agar kondisinya segera membaik.
"Semoga Pak Lino cepat sembuh dan tegar menjalani proses hukum terhadap dirinya," ucap Politisi PDI-P ini.
(Baca: Penyidik Bareskrim Periksa Rekening RJ Lino)
Kondisi kesehatan Lino yang memburuk disampaikan oleh Istrinya, Betty Sastra Lino. Dia mengungkapkan, kondisi suaminya memburuk setelah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Kamis (28/1/2016).
"Setelah diperiksa, Bapak merasakan ada nyeri di dada kiri dan tangan kiri serta kakinya kram sehingga langsung dilarikan ke JMC Mampang," ujar Betty, saat dihubungi, Jumat pagi.
"Ternyata dokter bilang Bapak mengalami serangan jantung ringan yang disebabkan oleh kecapaian," lanjut dia.