Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Kader Demokrat yang Datang di Sidang Pembelaan Jero Wacik

Kompas.com - 28/01/2016, 17:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang perkara mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, akan diputus pekan depan. Sidang tersebut digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta sejak September 2015.

Selama empat bulan di pengadilan, tidak tampak ada anggota Partai Demokrat yang menyaksikan sidang Jero.

Hingga pembacaan nota pembelaan hari ini pun, tak tampak ada kader partai berlambang mercy itu di kursi penonton sidang. Padahal, Jero menyatakan antusiasnya saat bergabung dengan Demokrat, sebagaimana tertera dalam nota pembelaannya.

"Ada panggilan untuk mengabdi untuk memajukan bangsa. Caranya dengan masuk partai. Jadi, saya masuk Partai Demokrat," ujar Jero saat membacakan pleidoi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (29/1/2016).

Jabatan tertinggi Jero di partai tersebut adalah Wakil Sekretarus Jenderal DPP Partai Demokrat.

Kondisi ini sangat berbeda dibandingkan dengan suasana persidangan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Sejak sidang perdana Anas di Pengadilan Tipikor, Jakarta, sejumlah kader Demokrat terlihat berdiri di balik Anas, walaupun tidak di setiap sidang.

Kader partai yang pernah muncul di sidang Anas antara lain I Gede Pasek Suardika, Denny Kailimang, Saan Mustopa, dan Hinca Pandjaitan.

Hinca sebetulnya pernah muncul di sidang Jero karena ia merupakan salah satu anggota tim penasihat hukum Jero.

Ketika bersama Demokrat, Jero ditunjuk sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata oleh presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut Jero, posisi tersebut tak lepas karena kontribusinya pada negara melalui partai.

Saat SBY kembali terpilih menjadi presiden, Jero masuk didapuk menjadi menteri, yakni Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.

"Tahun 2011 saya di-reshuffle jadi Menteri ESDM," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com