Bahkan, menurut Ade, jika ada pihak yang mencatut nama Presiden sebaiknya diproses secara hukum.
"Itu betul. Catut-mencatut itu harus diproses. Apalagi Beliau itu kepala negara dan kepala pemerintahan," kata Ade di Kompleks Parlemen, Jumat (22/1/2016).
Pada Kamis (21/1/2016) kemarin, Jokowi kembali menyampaikan pernyataan imbauan untuk mengabaikan siapa pun yang mencatut namanya, keluarga, atau pun pejabat negara.
Pernyataan itu disampaikannya melalui akun Twitter pribadinya, @jokowi.
Ade mengatakan, sebagai Presiden, seharusnya Jokowi perlu didukung oleh semua pihak agar dapat menjalankan tugas secara maksimal.
Menurut dia, jika ada pihak-pihak yang mencoba pencatutan nama Presiden akan memengaruhi kinerja yang bersangkutan.
"Jangan sampai Presiden itu terganggu hal-hal yang tidak perlu. Kalau ada pencatutan, proses secara hukum," ujar dia.
Beberapa waktu lalu, Jokowi sempat mengungkapkan kemarahan menyikapi kasus pencatutan nama yang diduga dilakukan Setya Novanto.
Ia menilai, pencatutan nama itu mencoreng kehormatan lembaga negara. Kasus itu bergulir dan mendapat perhatian dari masyarakat luas.
Desakan publik agar Novanto mundur mendapat dukungan banyak pihak. Setya akhirnya memutuskan mundur sebagai Ketua DPR untuk mencegah kegaduhan yang lebih besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.