Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR Sambut Positif Usul PDI-P Kembalikan GBHN

Kompas.com - 12/01/2016, 12:20 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyambut positif usulan PDI Perjuangan untuk mengaktifkan kembali Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Menurut Zulkifli, GBHN sangat dibutuhkan tidak hanya untuk pembangunan Indonesia di bidang ekonomi, tetapi juga berkaitan dengan wawasan kebangsaan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), hingga bentuk otonomi daerah.

"Bagus sekali apa yang dibahas PDI-P, kita apresiasi," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu menyebutkan, apa yang diputuskan PDI-P sebagai pemenang pemilu akan memberikan pengaruh besar terhadap kekuatan politik serta partai-partai politik lain.

"Di MPR ada lembaga pengkajian, tentu itu masukan yang sangat berharga, kita apresiasi. Kita tunggu hasilnya," kata dia.

Dalam rapat kerja nasional (rakernas) yang dimulai sejak Minggu (10/1/2016), PDI Perjuangan tengah mematangkan pembahasan perwujudan program nasional pembangunan semesta berencana.

Jika program tersebut disetujui sebagai keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas), maka partai pendukung pemerintah itu akan merekomendasikan amandemen terbatas Undang-Undang Dasar 1945.

"Posisi politik rakernas hanya memutuskan apakah PDI-P memutuskan perlu atau tidak rekomendasi diberikan, agar posisi MPR dikembalikan sebagai pembentuk garis besar haluan negara," ujar Wakil Sekjen PDI-P Ahmad Basarah dalam konferensi pers Rakernas I PDI-P di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016).

Menurut Basarah, hal tersebut baru akan dipastikan dalam rapat pleno sebelum rakernas ditutup.

Ia menekankan bahwa amandemen tersebut hanya dilakukan pada pengembalian kewenangan MPR untuk menetapkan program nasional pembangunan semesta berencana. PDI-P tidak akan menyetujui amandemen lain di luar soal kewenangan MPR.

"Kami harapkan Fraksi lain menyetujui perubahan UUD terbatas. Selanjutnya, kami akan berkoordinasi, bersosialiasi dengan kelompok strategis," kata Basarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com