Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua ABK yang Sempat Ditahan di Somalia Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air

Kompas.com - 11/01/2016, 20:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Indonesia berhasil memulangkan dua anak buah kapal asal Indonesia yang ditahan sejak Agustus 2015 di Somalia.

Kedua orang tersebut merupakan ABK terakhir yang dipulangkan ke Tanah Air karena ditahan setelah kapalnya kandas akibat hempasan badai.

"Hari ini, dua orang WNI ABK Kapal Al Amal yang ditahan oleh pemerintahan separatis di Puntland, Somalia, sejak Agustus tiba di Jakarta menggunakan EY 474 yang mendarat pukul 14.25 WIB," ujar Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal melalui siaran pers, Senin (11/1/2016).

Kedua ABK tersebut adalah Maulir Henry Pattikawa asal Ambon dan Azis Hermanus asal Kendari.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia berhasil mengevakuasi 12 ABK yang kapalnya kandas akibat badai.

Namun, pada Agustus lalu, hanya 10 ABK WNI yang diijinkan pulang ke Tanah Air oleh pihak Puntland. Sementara dua orang lainnya masih ditahan dengan tuduhan pelanggaran.

"Dua WNI lainnya (Kapten dan Juru Mesin) ditahan karena tuduhan memasuki wilayah secara ilegal dan melakukan pencurian ikan," kata Iqbal.

Dengan kata lain, kedua ABK itu akan dipulangkan jika telah diadili dan membayar denda. Meski 10 ABK sudah dipulangkan, Kementerian Luar Negeri dan KBRI Nairobi terus berupaya membebaskan dua WNI lainnya yang masih ditahan.

Pemerintah Indonesia juga berkoordinasi denhan Kepala UNODC Global Sea Crime Programme.

Tak hanya itu, Kedubes Korea Selatan di Jakarta juga digaet pemerintah untuk memastikan agar pemilik kapal alas Korea itu menjalankan tanggungjawabnya, termasuk kemungkinan membayar denda.

Setelah pemilik kapal bersedia membayar denda tersebut, pada 31 Desember 2015 kedua WNI dibebaskan melalui proses pengadilan.

Keduanya dipulangkan pada 9 Januari 2016 dengan menumpangi pesawat Freedom Air Express dari Garowe menuju Nairobi.

Dari Nairobi, pemilik kapal memulangkan keduanya ke Indonesia. Iqbal mengatakan, seluruh biaya pembebasan dan pemulangan kedua WNI dibiayai oleh Burum Company Seafood, pemilik kapal di Korea Selatan.

"Kemenlu bersama wakil pemilik kapal menjemput di bandara dan memastikan keduanya dipulangkan hingga ke daerah asalnya," kata Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Nasional
Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Nasional
Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Nasional
Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Nasional
LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com