Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan KPK yang Baru Diminta Perbanyak OTT

Kompas.com - 25/12/2015, 11:24 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang baru diharapkan lebih banyak melakukan operasi tangkap tangan.

"Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai cukup berhasil dalam pemberantasan korupsi yang terjadi saat ini," kata Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Syafruddin Kalo di Medan, Jumat (25/12/2015).

Dalam kegiatan OTT tersebut, menurut dia, KPK banyak menangkap para pelaku korupsi yang sedang menerima uang di sebuah hotel, apartemen dan lokasi lainnya yang mereka anggap aman.

"Jadi, OTT tersebut dapat diperluas lagi oleh Pimpinan KPK jilid IV, dan kegiatan itu dapat diteruskan ke berbagai daerah yang dianggap rawan dalam kasus korupsi," sambung Syafruddin.

Dia mengatakan, pimpinan KPK periode 2015-2019 harus dapat meneruskan program-program KPK jilid III yang dianggap sukses dalam menangani kasus korupsi.

Oleh karena itu, kata dia, Ketua KPK yang baru, yakni Agus Rahardjo harus terus meningkatan bidang penindakan dan pencegahan kasus korupsi yang banyak merugikan keuangan negara.

Selain itu, Pimpinan KPK tersebut dinilai perlu melaksanakan fungsi penyadapan dalam menangani kasus korupsi tersebut.

Sebab, menurut dia, melalui penyadapan yang dilakukan KPK itu, maka tersangka korupsi tersebut bisa diamankan.

Ia meminta kinerja KPK yang sudah baik tersebut tidak diubah. Kalau perlu, kinerja KPK dipertajam lagi sehingga lebih banyak menangkap pelaku korupsi.

"Pemerintah diharapkan dapat mempertahankan dan lebih memperkuat lagi tugas-tugas yang dilaksanakan KPK dalam pemberantasan korupsi," ujar Syafruddin .

Pada Senin (21/12/2015), Presiden Joko Widodo melantik lima orang pimpinan KPK yaitu Agus Raharjo, Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang, dan Laode M Syarif.

Pada hari yang sama juga dilakukan serah terima jabatan (sertijab) dari Pimpinan KPK 2011-2015 dan Plt Pimpinan KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com