JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua, menyayangkan rencana Johan Budi yang akan mundur dari KPK. Johan telah menghabiskan 10 tahun berkarier di KPK dan menjadi ikon KPK.
"Sangat disayangkan, nanti saya akan tanya mengapa beliau mengundurkan diri," kata Abdulllah, Rabu (23/12/2015).
Abdullah menduga rencana pengunduran Johan karena masalah psikologis. Pasalnya, Johan adalah mantan Plt pimpinan KPK.
Jika dia kembali ke jabatannya sebagai Deputi Pencegahan, posisi itu sudah dijabat oleh Pahala Nainggolan. Apabila menjabat kepala humas, pangkat atau golongannya akan turun karena hanya eselon II.
"Mungkin ini secara psikologis. Pak Johan kan dari Plt pimpinan. Kalau jadi kepala humas itu eselon II, jadi turun. Sementara itu, kalau kembali ke Deputi Pencegahan, kan sudah ada orangnya, tetapi sangat disayangkanlah," tutur Abdullah.
Mengundurkan diri
Mantan pimpinan sementara KPK Johan Budi menyatakan keinginannya untuk mundur dari lembaga itu. Johan menganggap 10 tahun kariernya di lembaga antikorupsi itu sudah cukup.
Johan mengaku belum menyerahkan surat pengunduran dirinya ke KPK. Namun, ia memastikan akan mengajukannya dalam waktu dekat.
Setelah lengser dari jabatannya sebagai pimpinan sementara KPK, saat ini Johan masih berstatus sebagai pegawai KPK.
Johan mengatakan, ia belum menentukan ke mana dirinya akan bekerja seusai mundur dari KPK. Namun, ia akan kembali menggeluti dunia tulis-menulis seperti yang dia lakukan sebelum bergabung di KPK.