Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pimpinan KPK Bekerja Saja, Jangan Dengarkan Nada Sumbang di Luar"

Kompas.com - 23/12/2015, 20:06 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Franz Magnis Suseno atau yang kerap disapa Romo Magnis mendukung lima pimpinan baru KPK untuk menyelesaikan tugas hingga empat tahun mendatang.

Kelima pimpian KPK, kata Romo, tak perlu mengindahkan lontaran pernyataan pesimistis dan apatis mengenai mereka.

"Kami bilang agar pimpinan terus saja bekerja. Tidak usah didengarkan nada-nada sumbang dari luar itu," ujar Magnis di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (23/12/2015). Hal tersebut diutarakan Magnis seusai melakukan induksi pimpinan KPK yang baru.

Ia mengatakan, masyarakat akan mendukung jika para pimpinan baru bekerja maksimal memberantas korupsi.

"Kalau mereka bekerja benar, mereka akan didukung masyarakat. Itu intinya yang disampaikan," kata Magnis.

Selain Magnis, hadir pula Ahmad Syafii Ma'arif dalam acara itu. Dia mengatakan, sejumlah perwakilan pemuka agama juga diundang dalam induksi tersebut. Dalam pertemuannya dengan pimpinan, ia menyampaikan harapan masyarakat kepada mereka.

"Perkara mereka didukung oleh partai politik macam-macam itu tidak akan mengganggu kinerja mereka, mudah-mudahan itu betul. KPK selalu kompak, tidak boleh macam-macam dan mereka oke," kata dia.

Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati mengatakan, selama satu pekan, lima komisioner KPK akan dibekali pengetahuan seputar lembaga tersebut dan ilmu soal korupsi.

Kegiatan yang dinamakan induksi pimpinan tersebut telah dimulai sejak Selasa (22/11/2015) kemarin.

"Induksi pimpinan itu pengenalan tentang KPK secara menyeluruh," ujar Yuyuk.

Kemarin, induksi pimpinan dilakukan oleh internal KPK. Setiap kedeputian di KPK memberikan informasi ke pimpinan tentang berbagai hal yang menyangkut deputi masing-masing.

Yuyuk mengatakan, pemateri induksi pimpinan tak hanya berasal dari internal, tetapi juga oleh mantan pimpinan KPK, pakar hukum, hingga lembaga swadaya masyarakat, seperti Indonesia Corruption Watch.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com