"Jangan lagi yang penting dia seksi dan hanya mengincar ketum partai dan anggota DPR. Fenomena ini biasanya terjadi kalau mendekati pemilu, yang diuber itu," kata Ria dalam sebuah diskusi d Jakarta, Sabtu (19/12/2015).
Padahal, Anggota Komisi III DPR ini menilai, banyak juga sektor di lembaga eksekutif yang rawan untuk dikorupsi.
Namun, KPK luput untuk mengusut itu karena pemberitaannya yang kurang menarik. Dia mencontohkan di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
"Departemen Pendidikan sampai jajaran ke bawahnya apa tidak korup? Pengadaan buku saja misalnya, apakah enggak dikorup? Anak saya buku pelajarannya ganti terus," ucap Ria.
Dia juga mengkritik KPK yang gemar melakukan operasi tangkap tangan (OTT) dan memamerkannya kepada media massa.
Menurut dia, OTT memang baik karena barang bukti kejahatan bisa langsung didapatkan. Tapi, bukan berarti OTT itu harus diumbar ke masyarakat luas.
"Jangan karena sifatnya mencari contoh shock therapy mencari popularitas sesaat," ucapnya.
Ria pun meminta salah satu pimpinan KPK terpilih yang hadir dalam acara tersebut, Saut Situmorang, untuk mempertimbangkan baik-baik masukan yang dia berikan.