Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawakan di Istana dan "Penghakiman" Novanto di DPR

Kompas.com - 17/12/2015, 06:14 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rabu (16/12/2015) sore, Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah pelawak ke Istana Negara, Jakarta.

Para pelawak itu hadir di Istana di tengah sengitnya persidangan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dalam kasus dugaan pencatutan nama yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto.

Rencana pertemuan Jokowi dengan para pelawak ini sebenarnya sudah terjadwal, tetapi agendanya sempat tidak dipublikasi.

Agenda tersebut baru disampaikan kepada media pada Rabu sore, sekitar pukul 15.30 WIB, oleh Biro Pers Istana Presiden.

Pertemuan dengan pelawak berlangsung setengah terbuka, mulai pukul 17.00 WIB sampai sekitar pukul 19.00 WIB.

Sebagian pelawak mengaku menerima undangan melalui telepon dari seseorang yang mewakili Istana pada Selasa (15/12/2015).

Mayoritas pelawak terkejut menerima undangan karena belum pernah menginjakkan kaki di Istana, apalagi diundang untuk makan dan berbincang santai bersama Presiden.

"Sebenarnya ada apa?" ujar Slamet Rahardjo, yang mewakili para pelawak saat membuka perbincangan dengan Jokowi.

Ada juga pelawak yang bertanya-tanya dan mengira undangan itu hanya sebuah gurauan dari rekan sesama pelawak.

"Saya sampai telepon bolak-balik Cak Lontong, betul enggak diundang ke Istana, ternyata betul," ungkap pelawak Aziz "Gagap".

Jokowi hanya tersenyum tanpa memberi penjelasan maksud mengundang pelawak ke Istana. Ia memilih mempersilakan satu per satu pelawak untuk berbicara. Bicara apa saja asal lucu dan bukan topik serius.

"Kalau serius, 10 menit saya bubarin," seloroh Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Jokowi tertawa, juga Menteri Sekretaris Negara yang mendampinginya.

Jokowi menerima kedatangan para pelawak di Istana Negara. Presiden duduk bersama di sebuah meja makan berukuran panjang. Media diperbolehkan meliput sebagian pertemuan itu.

Selain Slamet dan Aziz, para pelawak yang diundang Jokowi ke Istana adalah Butet Kertaradjasa, Eddy Soepono (Parto Patrio), Andre Taulany, Entis Sutisna (Sule), Tri Retno Prayudati (Nunung), Lies Hartono (Cak Lontong), Toto Muryadi (Tarzan), Sujarwo (Jarwo Kwat), Fitri Rakhmawati (Fitri Tropica), Veronica Felicia Kumala (Cici Panda), Atik Riwayati (Mpok Atik), Indra Bekti, Rinko Safinka (Rico Ceper), dan Dorce Gamalama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com