JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan ketua DPR Marzuki Alie membantah keluar dari Partai Demokrat dan mengikuti langkah istrinya bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Marzuki mengaku, dirinya tetap istiqomah untuk berada dalam Partai Demokrat, meski sempat diajak bergabung dengan PPP.
"Ada beberapa tawaran kepada saya untuk bergabung ke partai lain, tapi saya ini istiqomah saja di Partai Demokrat," kata Marzuki di Jakarta, Rabu (16/12/2015), seperti dikutip Antara.
Marzuki merasa dirinya bukan tipe pemburu jabatan.
"Sejak bergabung ke Demokrat niat saya 'kan satu saja untuk mengabdi dan saya bukan pemburu jabatan. Jadi ketua DPR pun karena nasib baik saja," katanya.
Marzuki mengakui bahwa istrinya yang juga anggota DPD dari Sumantera Selatan, Asmawati, telah bergabung ke PPP sebagai wakil ketua umum. (baca: Ruhut: Nggak Masalah Marzuki Alie Mundur dari Demokrat)
Keputusan itu adalah keputusan pribadi dengan mempertimbangkan berbagai aspek termasuk hubungan baiknya dengan Ketua Umum PPP pimpinan Djan Faridz.
"Iya memang istri saya bergabung dengan PPP sebagai wakil ketua umum. Itu keputusan pribadi istri saya karena mempertimbangkan berbagai aspek seperti persahabatan yang sudah terjalin sejak lama dengan Ketua Umum PPP Djan Faridz," ujar Marzuki.
Marzuki menambahkan, istrinya sebelumnya telah berkali-kali diajak untuk bergabung dengan PPP. Dirinya pun akhirnya memberikan keleluasaan sepanjang hal itu merupakan keputusan yang terbaik.
"Jadi ada beberapa orang yang ditawari oleh Djan Faridz. Ketika terakhir ditawarkan pun, jawaban istri tidak tegas mengiyakan. Dia hanya menjawab 'yah sudah kalau masukan saya (sebagai pengurus), yah masukan lah'," kata Marzuki.
Djan Faridz, menurut Marzuki, tentunya memiliki pertimbangan dalam merekrut istrinya sebagai anggota PPP. Istrinya memiliki basis massa yang jelas di Sumatera Selatan.
"Istri saya itu tiga kali terpilih menjadi anggota DPD RI. Ini kan artinya dia punya basis massa yang jelas. Tentunya ini juga jadi pertimbangan PPP merekrutnya. Jadi anggota DPD itu kan tidak ada bos dan hanya perlu menjaga dan mewakilkan kepentingan konstituennya saja. Ini saya kira akan dipertahankan oleh istri saya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.