Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan MKD dari Gerindra Tuding Bos Freeport Berbohong

Kompas.com - 07/12/2015, 22:38 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad menilai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin telah berbohong kepada Majelis MKD.

Maroef dinilai Dasco membuat pernyataan yang tidak benar mengenai bukti otentik berupa ponsel yang digunakan untuk merekam.

"Dia (Maroef) bilang alat buktinya diambil, ternyata dia serah terimakan sendiri. Kemudian dia janji membawa alat bukti, tapi sampai sekarang tidak ada," ujar Dasco, yang merupakan Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra, saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/12/2015).

Sebelumnya, dalam persidangan dengan MKD, Maroef mengatakan bahwa ponsel yang ia gunakan untuk merekam sudah diminta Kejaksaan untuk kepentingan penyelidikan.

Ia sendiri hanya memiliki bukti tanda terima barang bukti dari penyelidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus).

Maroef kemudian menyatakan bersedia menunjukkan barang bukti otentik tersebut kepada MKD. Namun, ia tidak dapat memastikan kapan barang bukti itu dapat dipinjam dari Kejaksaan.

Dasco menyayangkan alat bukti tersebut lebih dulu diserahkan kepada Kejaksaan Agung, bukan ke MKD.

Padahal, menurut Dasco, MKD lebih dulu melakukan pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto.

Setelah memeriksa pelapor, saksi, dan terlapor, atau Novanto, MKD memutuskan untuk menunggu audit forensik terhadap alat bukti rekaman berupa ponsel milik Maroef.

Hal itu untuk membuktikan keabsahan alat bukti.

Terlebih lagi, kata Dasco, alat bukti berupa rekaman dan transkrip yang diserahkan pelapor, yakni Menteri ESDM Sudirman Said, dikoreksi kembali oleh Maroef.

"Untuk menjamin kepastian dan asas praduga tak bersalah, kami putuskan kami harus buktikan kebenaran rekaman dan minta pada Kejaksaan," kata Dasco.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com