JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Kahar Muzakir enggan berkomentar usai memimpin sidang Mahkamah Kehormatan Dewan yang memeriksa Ketua DPR RI Setya Novanto.
Kahar yang merupakan Wakil Ketua MKD memimpin sidang pemeriksaan Novanto yang berlangsung tertutup Senin (7/12/2015), dari sekitar pukul 13.50 WIB sampai pukul 17.30 WIB.
Selanjutnya, pukul 19.00 WIB, Kahar juga memimpin rapat pleno internal yang membahas hasil sidang Novanto.
"Saya tidak boleh mengomentari putusan rapat tertutup," kata Kahar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin malam.
Jawaban ini memang menjadi jawaban andalan Kahar sejak ditunjuk menggantikan Hardisoesilo sebagai pimpinan MKD.
Padahal, anggota hingga pimpinan MKD lainnya selalu mau berkomentar kepada wartawan, meski ditanya mengenai proses atau hasil rapat yang berlangsung tertutup.
"Saya tidak boleh komentari sidang tertutup, nanti saya dimarahi," kata Kahar saat dicecar lebih jauh mengenai potensi konflik kepentingan saat dirinya memimpin pemeriksaan Novanto yang juga politisi Partai Golkar.
Sidang pemeriksaan Novanto hari ini banyak dikritik publik karena sejak awal dilakukan secara tertutup.
Pemeriksaan ini berbeda dengan dua sidang sebelumnya, saat MKD menghadirkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said sebagai pelapor dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin sebagai saksi kunci.
Dalam perkara ini, Novanto dibantu pengusaha minyak Riza Chalid diduga meminta sejumlah saham PT Freeport dan proyek listrik kepada Maroef dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.