Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Anggota MKD yang Sering Bolos Rapat, tetapi Aktif di Kasus Setya Novanto

Kompas.com - 24/11/2015, 14:16 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Junimart Girsang mempertanyakan kinerja sebagian anggota MKD. Menurut dia, ada sebagian anggota yang hanya menghadiri rapat dan ikut terlibat aktif dalam perdebatan di rapat saat kasus pencatutan nama Presiden yang menyeret Ketua DPR Setya Novanto.

"Kalau sidang MKD jarang datang, tetapi sidang begini (kasus Setya Novanto) datang," kata Junimart di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/11/2015).

Menurut dia, perilaku itu tak hanya terjadi pada kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden. Namun, Junimart mengungkapkan, hal serupa terjadi pada saat MKD mengusut dugaan penyalahgunaan wewenang Setya Novanto ketika hadir dalam kampanye calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Mereka diketahui hanya hadir dalam rapat yang melibatkan Setya Novanto.

"Mereka bicara tak relevan, tetapi bicara terus," ucap Junimart. (Baca: Busyro Sarankan Sidang MKD atas Setya Novanto Digelar Terbuka dan Libatkan KPK )

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu enggan membuka siapa anggota yang dimaksud. Junimart pun menyarankan sebaiknya semua rapat MKD dilakukan terbuka agar publik bisa mengetahui dengan sendirinya siapa anggota tersebut.

"Saya pikir harusnya teman-teman pers sudah tahu, mestinya kita bicara sepanjang kita paham apa yang kita bicarakan," ujar Junimart. (Baca: Perdebatan Orang-orang KMP dan KIH yang Minoritas di MKD )

Dalam rapat kemarin, sebagian besar anggota MKD mempermasalahkan legal standing Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said sebagai pelapor.

Mereka menganggap pejabat eksekutif tak mempunyai legal standing sebagaimana diatur dalam Bab IV Pasal 5 ayat (1) Peraturan DPR tentang Tata Beracara MKD. (Baca: "MKD Ada-ada Saja Alasannya..." )

Sebagian besar anggota MKD juga mempermasalahkan rekaman pertemuan antara Setya Novanto, pengusaha minyak Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin yang hanya berdurasi 11 menit 38 detik.

Padahal, sebelumnya Sudirman menyebut bahwa pertemuan tersebut dilakukan selama 120 menit. (Baca: Dukungan KMP untuk Setya Novanto Bikin MKD "Masuk Angin"?)

Dalam pertemuan itu, Novanto diduga meminta saham ke Freeport dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Anggota MKD dari Hanura, Syarifudin Sudding, menyebut anggota MKD dari partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih-lah yang mempermasalahkan legal standing hingga rekaman itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com