Novanto memilih memercayakan penyelesaian masalah ini ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
"Kita lihat nanti," kata Novanto singkat seusai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Senin (16/11/2015).
Hari ini, Novanto berinisiatif menemui Kalla untuk menindaklanjuti laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. (Baca: "Politisi Kuat" Minta Saham 20 Persen ke Freeport untuk Presiden dan Wapres)
Meski tidak pernah ada yang mengaitkan nama Novanto sebagai pencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu buru-buru memberikan klarifkasi kepada Kalla.
"Saya harus sampaikan karena saya tidak pernah membawa nama Presiden, Wapres," kata dia.
Lebih lanjut, Novanto mengungkapkan, dia menghormati laporan Sudirman Said ke MKD. (Baca: Ruhut Sebut Anggota DPR Pencatut Nama Presiden sebagai Komandan )
Dia yakin MKD akan bekerja profesional dalam menangani masalah tersebut.
Namun, saat ditanya perlunya MKD menyebutkan nama anggota DPR yang dilaporkan telah mencatut nama Presiden, Novanto tidak memberikan jawaban tegas. (Baca: Sudirman Said: Nama Dicatut ke Freeport, Presiden Bilang "Ora Sudi...")
Ia hanya mengaku telah berkomunikasi dengan semua pimpinan DPR terkait permasalahan ini.
"MKD selalu bekerja baik untuk menyelesaikan dan menjaga kewibawaan DPR," ujarnya.
Pencatutan nama Presiden dan Wapres telah dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said kepada MKD pagi ini. Sudirman menyebut oknum anggota DPR itu meminta jatah untuk memuluskan perpanjangan kontrak PT Freeport.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.