DEPOK, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera mengusulkan agar pelaksanaan Pemilu Legislatif 2019 kembali pada sistem proporsional tertutup.
Cara itu diharapkan dapat menekan pembengkakan anggaran yang dikeluarkan saat kampanye politik oleh setiap calon anggota legislatif.
"Dalam bidang politik, PKS akan berjuang untuk melakukan perubahan dari politik berbiaya mahal menjadi politik berbiaya murah dengan cara sistem proporsional tertutup," kata Presiden PKS Sohibul Iman seusai acara Musyawarah Kerja Nasional IV PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11/2015).
Saat ini, sistem yang dianut dalam pemilu legislatif saat ini adalah proporsional terbuka. Dengan sistem tersebut, calon anggota legislatif yang terpilih adalah dia yang memperoleh suara terbanyak ketika pemilihan berlangsung.
Sohibul menambahkan, sistem proporsional tertutup yang diusulkan harus dibarengi dengan proses kaderisasi partai yang baik.
Jika itu tidak dilakukan, maka sistem proporsional tertutup hanya akan menimbulkan persoalan baru.
Ia mengusulkan, dalam penempatan nomor urut caleg, parpol sebaiknya tidak menentukan urutan caleg karena adanya kedekatan seorang caleg dengan pimpinan parpol. Sebaliknya, penempatan itu dilakukan berdasarkan kredibilitas masing-masing calon.
"(Kaderisasi) ini yang masih menjadi problem karena rata-rata masih belum baik. Kami pun di PKS sadar kita masih belum baik," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.