Dia mencurigai, laporan tersebut balasan dari langkah sejumlah politisi PDI-P yang sebelumnya melaporkan Wakil Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon atas kehadiran keduanya pada kampanye bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Baca: PDI-P Belum Lakukan PAW, Puan dan Tjahjo Dilaporkan ke MKD)
"Biasalah. Ini serangan balik dari kasus Donald Trump," kata Trimedya kepada Kompas.com, Rabu (23/9/2015).
Namun, ia tak menuding bahwa mahasiswa yang melaporkan Puan dan Tjahjo adalah "bayaran" Setya Novanto dan Fadli. Trimedya mengaku heran kenapa proses penggantian antarwaktu Puan dan Tjahjo yang belum terselesaikan mendadak muncul kembali di tengah isu Donald Trump. (Baca: MKD Proses Aduan Terhadap Puan dan Tjahjo)
"Namanya juga politik memang begitu," ujar anggota Komisi III DPR ini.
Meski menganggap laporan ini hanya serangan balasan, Trimedya menegaskan DPP dan Fraksi PDI-P, bersama Puan dan Tjahjo, akan menghadapi semua proses yang berjalan di MKD. Dia mengatakan, hingga saat ini proses PAW terhadap Puan dan Tjahjo sedang berjalan. Namun, proses ini terhambat karena pengganti di dapil mereka masih berhalangan untuk segera ditunjuk sebagai anggota DPR.
"Enggak ada masalah, kita akan hadapi laporan ini," ujar Trimedya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.