Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pemberantasan Korupsi di Tangan Pansel KPK

Kompas.com - 28/08/2015, 19:17 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib pemberantasan korupsi selanjutnya ada di tangan Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pansel diharapkan tidak salah memilih orang untuk menempati posisi pimpinan KPK selama empat tahun ke depan.

"Nasib pemberantasan korupsi ada di tangan Pansel, kalau salah pilih orang, kita akan menghadapi masalah besar, KPK bisa dikerdilkan," kata tokoh lintas agama Romo Benny Susetyo di Jakarta, Jumat (28/8/2015), ketika menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi.

Menurut Benny, Pansel KPK harus memilih tokoh yang tidak punya masalah terkait independensi. Tokoh tersebut juga harus memiliki kredibilitas, kompetensi, kematangan emosi, serta memiliki rekam jejak yang baik.

"Ke depan KPK tidak akan berfungsi efektif kalau Pansel salah pilih, bahayanya nanti itu ketika Pansel tunduk atau takut akan intervensi," sambung Benny.

Ia pun berharap para skrikandi yang tergabung dalam Pansel KPK memiliki kepekaan terhadap harapan masyarakat sehingga bisa membaca sinyal yang disampaikan masyarakat atas capim KPK ideal. Koalisi berharap Pansel KPK tidak menentukan capim yang lolos seleksi hanya dari jawaban mereka ketika mengikuti seleksi tahap wawancara.

"Kalau Pansel memilih orang dengan cara tersebut, artinya Pansel bunuh diri, terancam kehilangan integritas, kredibilitas, dan sejarah akan mencatatnya," kata Benny.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Ikrar Nusa Bhakti menyatakan bahwa Pansel KPK harus mengonfirmasikan informasi Kepolisian mengenai capim KPK yang berpotensi menjadi tersangka.

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal (Pol) Budi Waseso menyatakan bahwa pihaknya telah menetapkan seorang capim KPK sebagai tersangka. Pansel KPK sudah merampungkan seleksi tahap III dengan mewawancarai 19 capim KPK. Selanjutnya, Pansel KPK tinggal merangkum hasil penilaian dibandingkan dengan hasil wawancara, hasil tes kesehatan, dan hasil telusur jejak rekam untuk memilih delapan nama yang diserahkan ke Presiden Jokowi.

Awalnya, nama capim yang lolos seleksi Pansel ini akan diserahkan kepada Presiden 31 Agustus mendatang. Namun jadwal penyerahan nama capim ini diundur karena kesibukan Presiden. Nantinya, Presiden Jokowi akan menyerahkan calon kepada Komisi III DPR untuk dilakukan fit and proper test.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com