JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyoroti kesantunan dan tata kerama bangsa Indonesia. Kemerosotan kesantunan dan tata krama ini dinilai dapat membahayakan kelangsungan hidup berbangsa.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat membacakan pidato kenegaraan pada Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Selama ini, kata Presiden, bangsa Indonesia terjebak pada pemahaman bahwa melambannya perekonomian global yang berdampak pada perekonomian nasional adalah masalah utama. Padahal, kalau dicermati lebih seksama, saat ini tengah terjadi masalah lain, yakni menipisnya nilai kesantunan dan tata krama yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa.
Terjadi fenomena menipisnya budaya saling menghargai, mengeringnya kultur tengang rasa baik di masyarakat, maupun institusi resmi seperti lembaga penegak hukum, organisasi masyarakat, media, dan partai politik. Ini lah yang dinilai menyebabkan bangsa terjebak pada lingkaran ego masing-masing.
Masalah ini dinilai Presiden dapat menghambat program pembangunan, budaya kerja, semangat gotong royong, serta tumbuhnya karakter bangsa.
Lebih jauh, Presiden menyampaikan adanya kecenderungan semua orang merasa bebas berperilaku dan menyuarakan kepentingan masing-masing. Kondisi ini menjadi semakin kurang produktif ketika media hanya mengejar rating dibandingkan dengan memandu publik untuk meneguhkan nilai-nilai keutaman dan budaya kerja produktif.
Bahkan, masyarakat sekarang mudah terjebak “histeria publik” saat merespons suatu persoalan, khususnya yang menyangkut isu-isu sensasional.
Oleh karena itu, Presiden mengajak bangsa Indonesia untuk menjaga kesantunan politik, tata krama hukum, ketatanegaraan, serta kedislipinan ekonomi.
“Tanpa itu, kita akan kehilangan optimisme dan lamban mengatasi persoalan-persoalan, termasuk tantangan ekonomi yang tengah kita hadapi. Tatanan Kehidupan berbangsa dan bernegara kita akan miskin,” ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.