"Diperpanjang juga percuma. Wong sudah daftar tahu-tahu mundur. Sudah daftar, datang, tahu-tahu menghilang, ada kan. Ini kan enggak niat," kata Tjahjo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/8/2015).
Menurut dia, sulit bagi pemerintah untuk memastikan tidak ada daerah dengan calon tunggal. Pasalnya, pemerintah tak bisa memaksakan partai politik untuk mengusung calon.
"Ya, sulit. Enggak bisa pemerintah memaksakan. Ini tergantung parpol, tergantung perseorangan," kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.
Tjahjo menyatakan sikap pemerintah akan sangat bergantung pada hasil rapat konsultasi Presiden dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sore ini. Jika hari ini tidak selesai, ada kemungkinan pemerintah akan melanjutkannya pada rapat Rabu (5/8/2015) besok di Istana Bogor.
"Yang penting satu pasang ini tidak terganggu hak politiknya, parpol yang mengusung satu pasang ini yang mengikuti dengan baik tahapan-tahapan pilkada oleh KPU, tidak terganggu terhalang hak politiknya," kata Tjahjo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.