Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Tidak Kerabatnya, Petahana Gunakan 'Boneka'-nya"

Kompas.com - 11/07/2015, 15:50 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Riza Patria menyampaikan, petahana cenderung menyalahgunakan kewenangannya ketika mencalonkan diri kembali sebagai kepala daerah untuk kedua kalinya. Jika tidak demikian, petahana cenderung mendorong kerabatnya untuk maju.

"Kalau ada bupati yang periode keduanya tidak menggunakan kekuasaannya, potong leher saya," kata Riza dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (11/7/2015).

Namun, apabila tidak ada kerabatnya yang berniat untuk mencalonkan diri, Riza mengatakan bahwa petahana bisa saja memanfaatkan seseorang sebagai "boneka"-nya. Hal ini akan dilakukan petahana guna melanggengkan kekuasannya di daerah tersebut.

"Dia cari boneka dalam rangka memperpanjang kekuasaan ya, tetap mau berkuasa atas nama orang lain. Sampai kepala sekolah diatur incumbent dalam rangka memuluskan. Memang tidak semua tetapi secara umum incumbent melanggengkan," ucap Riza.

Dengan demikian, menurut dia, akan sangat sulit bagi calon kepala daerah lainnya mengalahkan petahana. Oleh karena itu, DPR melalui undang-undang mencoba membatasi kesempatan kerabat petahana.

Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah mengatur agar kerabat petahana yang ingin maju terlebih dahulu menunggu jeda lima tahun atau satu periode pemerintahan. Namun, syarat pencalonan bagi kerabat kepala daerah ini dibatalkan Mahkamah Konstitusi.

"Saya pribadi kecewa atas apa yang diputuskan MK karena menurut kami MK tidak memahami niat, maksud, dan tujuan penting pasal tersebut kami buat. Juga tidak memahami latar belakang dan pengalaman selama ini karena tidak adil bagi masyarakat yang di satu kota jumlahnya ratusan bahkan jutaan orang, selama petahana berkuasa, tidak ada ada pembangunan signifikan, yang tejadi sebaliknya," tutur dia.

Berdasarkan data yang diterima Komisi II dari Kementerian Dalam Negeri, setidak ada 61 daerah yang calon kepala daerahnya memiliki hubungan kekerabatan dengan petahana dalam sepuluh tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com