Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Dapatkan Nama-nama Penyidik KPK yang Menetapkan Budi Gunawan sebagai Tersangka

Kompas.com - 01/05/2015, 10:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Polri Brigjen Victor Edison Simanjuntak mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait berkas perkara dugaan gratifikasi yang menjerat Komjen Budi Gunawan. Koordinasi ini dilakukan karena berkas perkara Budi yang diterima Bareskrim dianggap tidak layak.

Victor menyebutkan, salah satu ketidaklayakannya adalah tidak tercantumnya nama-nama penyidik KPK yang menangani perkara itu.

"Kan sebelumnya tidak ada nama penyidiknya dan lain-lain, makanya kami koordinasi terus ya dengan KPK. Ingat, penegak hukumg itu harus sinergis," ujar Victor, ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (1/5/2015).

Setelah berkoordinasi, Polri telah mendapatkan nama-nama penyidik yang menangani kasus Budi.

"Kami telah mendapatkan nama -nama penyidik yang menetapkan BG sebagai tersangka," ujarnya.

Namun, Victor enggan menyebutkan siapa saja nama penyidik KPK yang menangani perkara Budi. Dengan didapatkannya nama-nama penyidik itu, kata Victor, akan memudahkan gelar perkara bersama antara Polri, KPK, Kejaksaan Agung dan para ahli hukum.

"Pasti gelar perkara bersama. Tapi waktunya saja ya yang harus disepakati bersama antara kita (Polri), KPK, Kejaksaan agung dan ahli-ahli hukum itu. Kami maunya semua datang," ujar Victor.

Sementara itu, mengenai keinginan Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso yang akan memerkarakan penyidik-penyidik KPK yang menetapkan Budi sebagai tersangka jika gelar perkara bersama menyatakan berkas itu tidak layak, Victor enggan berkomentar. Dia menyerahkannya kepada Kabareskrim.

Sebelumnya, Polri akan melaksanakan gelar perkara dugaan tindak pidana gratififkasi Komjen Budi Gunawan pada 14 April lalu. Namun, gelar itu ditunda karena banyak undangan yang tidak dapat hadir.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com