Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Sebut Penetapan Status Tersangka Suryadharma Ali Sarat Muatan Politis

Kompas.com - 31/03/2015, 13:20 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara mantan Menteri Agama Suryadharma Ali, Johnson Panjaitan mengatakan, penetapan status tersangka kliennya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sarat muatan politis. Tak hanya itu, ia menduga ada tindakan pelanggaran hukum dalam penetapan status tersangka ini.

"Penetapan status tersangka ini dilakukan secara melawan hukum," kata Johnson saat membacakan permohonan praperadilan Suryadharma Ali di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2015).

Sidang hari ini merupakan sidang perdana. Semestinya, sidang tersebut digelar Senin (30/3/2015) kemarin. Namun, hakim tunggal Tati Hadiati memutuskan untuk menundanya lantaran tim Biro Hukum KPK tak dapat menunjukkan surat kuasa dan surat tugas asli untuk menghadapi persidangan.

Johnson menjelaskan, Suryadharma ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyelenggaraan ibadah haji di Kemenag Tahun 2012-2013 pada 22 Mei 2014. Penetapan status tersangka itu hanya berselang dua hari setelah pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2014.

Kuatnya dugaan unsur politis, kata Johnson, lantaran saat itu Ketua KPK disebut-sebut menjadi salah satu kandidat kuat calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo. Penetapan status tersangka ini, ia menambahkan, berdampak besar pada pencalonan pasangan Prabowo-Hatta. Sebab, Suryadharma sejak awal diketahui sebagai pendukung pasangan nomor urut satu itu.

"Kuatnya ambisi salah satu pimpinan termohon (KPK), telah menjadi rahasia publik. Dan di dalam keterangan Hasto Kristyanto dalam sidang praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan jelas disebutkan di dalam tulisan Rumah Kaca Abraham Samad," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com