"Memang banyak orang bertanya apakah SBY masih mau menjadi Ketua Umum Demokrat? Apakah layak? Apakah tidak lelah? Kalau dianggap beliau layak atau tidak layak, saya jawab, mantan presiden 10 tahun masa enggak layak, sih?" ujar Edhie di Jakarta, Sabtu (28/2/2015).
Edhie membantah bahwa dukungan terhadap SBY karena Demokrat tidak memiliki kader yang mumpuni menggantikan kakak iparnya tersebut. Ia mengatakan, saat ini, SBY paling dipercaya oleh kadernya untuk kembali membesarkan Demokrat.
"Kita semua di sini adalah kader Demokrat yang suatu saat akan mengganti beliau di kemudian hari. Jadi kalau ada anggapan orang bahwa tidak ada kader, tidak benar," kata Edhie.
Kendati demikian, Edhie mengakui bahwa ada keinginan dirinya untuk maju menjadi calon ketua umum juga. Namun, ia kembali memikirkan apakah setelah ketua umum terpilih nanti mampu memulihkan citra Demokrat atau tidak.
"Banyak orang tanyakan kepada saya. 'Pak Edi, ingin?' Ingin ada. Memilih ketua itu mudah karena tinggal jumlahkan suara pemilih. Tapi yang terpenting adalah bisa tidak setelah terpilih besarkan Demorkat kembali?" kata Edhie.
Apalagi, lanjut Edhie, elektabilitas Demokrat kini merosot di angka 10 persen dari sebelumnya 21 persen. Oleh karena itu, ia mendukung sejunlah kader yang mengusung SBY kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.