Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruki: Wajar Enggak kalau Saya Matikan KPK? Pakai Akal Sehat!

Kompas.com - 27/02/2015, 18:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrachman Ruki berang karena dituding ingin melemahkan KPK. Ia menekankan, sebagai orang yang ada di KPK sejak pertama berdiri, tudingan itu tak berdasar dan tak masuk akal.

"Taufiq itu yang mendirikan KPK, wajar enggak kalau saya matiin di KPK? Enggak mungkin dong. Pakai akal sehatlah!" kata Ruki, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/2/2015).

Mantan perwira tinggi Polri berpangkat inspektur jenderal itu mengatakan, kehadirannya di KPK untuk menyelamatkan lembaga itu.

"Salah satu pertimbangan Taufiq dipilih jadi Plt karena Taufiq adalah Ketua KPK yang pertama, yang tentu sense of belonging-nya sangat tinggi pada KPK. Sikap saya, bagaimana saya. Selamatkan KPK dari gempuran, terjangan," ujar Ruki.

Sebelumnya, sejumlah pengamat menilai keberadaan Ruki justru semakin melemahkan KPK. Sejak ditunjuk menjadi Ketua sementara KPK, pria lulusan terbaik Akademi Kepolisian 1971 itu kerap melontarkan pernyataan yang kontroversial. Salah satunya, ia meminta penambahan penyidik Polri sebanyak 50 orang. Demikian pula pernyataannya soal kelanjutan kasus para tersangka kasus korupsi yang tengah mengajukan gugatan praperadilan. Ruki mengatakan, pengusutan kasus yang bersangkutan akan ditunda hingga ada putusan praperadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com