Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OC Kaligis: Harusnya Detik Ini BG Dilantik Jadi Kapolri

Kompas.com - 17/02/2015, 16:32 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Salah seorang kuasa hukum Komisaris Jenderal Budi Gunawan, OC Kaligis, menilai, setelah menang dalam sidang praperadilan, kliennya seharusnya segera dilantik menjadi kepala Polri oleh Presiden Joko Widodo.

"Presiden harus tunduk pada UU. Negara ini berdasar hukum. Kan Pak BG sudah lolos semua. Kalau tidak dilantik, itu bisa jadi kejahatan jabatan," kata Kaligis di Semarang, Selasa (17/2/2015). [Baca juga: Budi Gunawan Temui Jokowi Laporkan Putusan Praperadilan]

Kaligis juga mengkritik reaksi dari sebagian masyarakat yang mengecam putusan hakim Sarpin yang menenangkan Budi Gunawan. Baginya, negara ini tidak bisa bertumpu hanya menuruti kemauan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM). Negara Indonesia, kata dia, adalah negara hukum, bukan negaranya LSM. Atas dasar itulah, pihaknya berharap agar Presiden Jokowi sesegera mungkin melantik BG. [Baca juga: Putusan Praperadilan Budi Gunawan Dianggap Penuh Kesalahan Fatal]

"Kalau saya sarankan, Presiden, kalau bisa detik ini (BG) harus dilantik. Enggak bisa bekal cengeng kayak Bambang Widjojanto terus batal," serunya. [Baca juga: Politisi Senior PDI-P Minta Jokowi Segera Putuskan Nasib Budi Gunawan]

Lebih lanjut, Kaligis menyatakan, kemenangan Budi Gunawan atas praperadilan ini menjadi pelajaran bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menanggalkan sikap kesewenang-wenangan dalam memproses hukum seseorang.

"Penetapan tersangka KPK tidak sah. Kita sama-sama dukung KPK, tapi sekarang perlu diperbaiki, tidak boleh ada sikap sewenang-wenang begitu," tandasnya. [Baca juga: Kaligis: KPK Sewenang-wenang Tetapkan BG sebagai Tersangka]

Sikap kesewenang-wenangan yang dimaksud Kaligis, misalnya, soal surat perintah penyidikan (sprindik) tanggal 12 Januari lalu. Saat itu, Budi Gunawan pertama kali ditetapkan sebagai tersangka, tetapi ketika kuasa hukum Budi Gunawan meminta sprindik tidak diberikan salinannya. Pihaknya kemudian mencurigai ada sikap yang tidak baik ketika menetapkan BG sebagai tersangka. [Baca juga: Kuasa Hukum Abraham Samad Pertanyakan Surat Panggilan Tanpa Sprindik]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com