Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta Rajasa Disarankan Ikuti Nasihat Amien Rais soal Ketum PAN

Kompas.com - 14/02/2015, 16:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua DPP Partai Amanat Nasional Viva Yoga Mauladi berharap Ketua Umum PAN Hatta Rajasa mengikuti nasihat Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais soal regenerasi kepemimpinan. Amien Rais menginginkan agar ketua umum PAN petahana tidak kembali maju sebagai calon Ketum periode selanjutnya.

"Pak Amien Rais menasihati, jadi ketum PAN itu cukup satu periode saja, seperti dirinya dulu. Beliau kan menolak saat diminta untuk mencalonkan lagi," ujar Viva Yoga di salah satu restoran di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/2/2015).

Viva Yoga setuju dengan nasihat tersebut. Ia berpendapat, PAN, sebagai partai yang lahir di era reformasi memang memerlukan adanya regenerasi kepemimpinan.

Namun, lanjut dia, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) di PAN memperbolehkan ketua umum menjabat dua periode. Oleh sebab itu, Hatta tetap boleh maju dalam Kongres mendatang.

"Itu hak politik Pak Hatta. Tapi Pak Amien kan sudah beri nasihat ketum satu periode saja. Saya rasa Pak Amien ingin menanamkan tradisi yang baik," ujar anggota DPR itu.

Saat ini terdapat tiga nama yang akan mencalonkan sebagai Ketua Umum PAN periode 2015-2020. Ketiga kandidat tersebut, yaitu Hatta Rajasa, Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo, serta Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan.

Amien mendukung Zulkifli sebagai calon Ketum mendatang. (baca: Ingin Ada Peremajaan, Amien Rais Dukung Zulkifli Jadi Ketum PAN)

Jika Hatta tidak menjabat Ketum, Amien mengusulkan mantan Menteri Koordinator bidang Perkonomian itu menggantikan dirinya sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP). (baca: Amien Rais Usulkan Hatta Rajasa Jadi Ketua MPP PAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com