Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas Sebut Calon Kapolri Bisa Jadi 6 Orang, termasuk Suhardi dan Anang

Kompas.com - 10/02/2015, 10:02 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional Hamidah Abdurahman mengatakan, hingga kini Presiden Joko Widodo belum meminta kepada Kompolnas untuk menyiapkan nama calon baru kepala Polri. Menurut dia, empat nama perwira tinggi Polri yang sebelumnya sempat dicalonkan sebagai pimpinan Tri Brata 1 merupakan pendapat pribadi salah satu komisioner Kompolnas.

"Kalau di Kompolnas itu ada mekanismenya. Presiden mengajukan permintaan kepada Kompolnas untuk menyiapkan nama-nama calon. Nanti akan ada rapat pleno untuk memutuskan siapa saja nama yang akan diajukan kepada Presiden," kata Hamidah kepada Kompas.com, Selasa (10/2/2015).

Sebelumnya, Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala mengatakan, sudah ada empat nama yang disiapkan Kompolnas sebagai calon baru Kapolri. Pemunculan empat calon ini dilakukan setelah ada wacana pembatalan pelantikan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Keempat calon baru kapolri tersebut adalah Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Dwi Priyatno, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Budi Waseso, dan Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan Polri Komjen Putut Eko Bayuseno.

Hamidah mengatakan, usulan itu belum final. Ada kemungkinan untuk memasukkan nama lain dalam daftar tersebut. "Empat nama itu muncul mungkin karena mereka yang sekarang aktif di Polri. Tapi masih ada bintang tiga lain yang aktif, tapi berada di luar Polri," ujarnya.

Menurut Hamidah, setidaknya ada dua nama lain yang disiapkan Kompolnas jika Presiden Jokowi meminta Kompolnas menyiapkan pengganti Budi Gunawan. Mereka adalah Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional Komjen Suhardi Alius dan Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Anang Iskandar. "Ada enam sebenarnya yang kita siapkan," ujarnya.

Belum ada pencoretan

Hamidah mengklarifikasi pemberitaan sejumlah media yang menyatakan bahwa Kompolnas telah mengerucutkan nama calon kapolri. Ia menyatakan, tidak benar Kompolnas telah mencoret Budi Waseso dan Putut Eko Bayuseno dari bursa calon kapolri.

"Belum ada pencoretan karena permintaan dari presiden saja belum ada," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Komisioner Kompolnas Eddy Hasibuan. Menurut dia, selama belum ada permintaan dari presiden, Kompolnas belum menyiapkan calon pengganti Budi Gunawan. "Belum ada. Belum ada pencoretan. Kita sampai sekarang belum ada permintaan juga untuk menyiapkan calon kapolri baru," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com